Fasilitas Kelas-kelas BPJS Kesehatan Akan Dihapus

JAKARTA – Pemerintah akan menghapus kelas-kelas dalam BPJS Kesehatan. Jadi tak akan ada lagi pengkategorian seperti saat ini, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III.

Kementerian Kesehatan berencana menerapkan standar pelayanan rumah sakit yang sama untuk semua peserta BPJS Kesehatan. 

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah akan menerapkan kelas standar pelayanan rumah sakit untuk peserta BPJS Kesehatan di kuartal II 2020.

Penerapan kelas standar tersebut sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Di dalam pasal 23 ayat (4) beleid tersebut dijelaskan, dalam hal peserta membutuhkan rawat inap rumah sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan kelas standar.

"Nanti Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) yang akan menjelaskan soal kelas standar. Harapannya pada akhir kuartal II (2020) ini sudah bisa diwujudkan," kata Terawan seperti dikutip dari Kompas.com (14/6/2020).

Dengan diterapkannya kelas standar tersebut, sistem kelas I, II, dan III untuk peserta mandiri saat ini kemungkinan akan digabung menjadi satu kelas.

Perbedaan 3 kelas di BPJS Kesehatan sendiri diatur dalam Peraturan BPJS Kesehatan No 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan.

Selain itu, perbedaan fasilitas sesuai dengan kelasnya diatur dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020 adalah tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Peserta tiga kelas BPJS tersebut mendapatkan layanan yang sama dalam skema manfaatnya, seperti dokter, pemeriksaan, pengobatan, obat, konsultasi dokter spesialis, hingga pemeriksaan laboratorium.

Perbedaan dari kelas I, II, dan III BPJS hanyalah dari fasilitas ruang inapnya. 

Ini dia perbedaan fasilitas rawat inap ketiga kelas BPJS Kesehatan beserta iuran terbarunya.

1. Kelas I BPJS Kesehatan

Fasilitas rawat inap yang didapatkan peserta kelas I mendapat ruang perawatan dengan kapasitas pasien lebih sedikit dibanding dua kelas di bawahnya, karena kelas ini merupakan pilihan kelas tertinggi.

Biasanya kapasitas pasien di ruangan rawat inap kelas I berkisar 2-4 orang. Bila peserta kelas I ini ingin naik ke kelas VIP, ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan di luar tanggungan BPJS Kesehatan.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 yang mengatur tarif iuran BPJS Kesehatan terbaru di Pasal 34, disebutkan tarif BPJS Kesehatan 2020, iuran JKN-KIS bagi peserta kelas I naik dari Rp 80.000 jadi Rp 150.000 per bulan.

2. Kelas II BPJS Kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan kelas II naik dari Rp 51.000 menjadi Rp 100.000 per bulan. 

Peserta kelas II akan mendapat kamar dengan kapasitas pasien yang lebih banyak dari peserta kelas I, ada 3 sampai 5 orang di dalam satu ruangan.

3. Kelas III BPJS Kesehatan

Dengan iuran yang lebih murah dibanding dua kelas di atasnya, peserta kelas III mendapat ruang rawat inap berkapasitas 4-6 orang sesuai masing-masing rumah sakit. 

Dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020, iuran peserta kelas III BPJS Kesehatan naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000 per bulan.

Sementara itu, Ketua DJSN Tubagus Achmad Choesni menyatakan penerapan penghapusan kelas akan diterapkan paling lambat pada 2022 mendatang. Namun, ia tak menjelaskan kapan paling cepat kebijakan itu diberlakukan.

"Diterapkan paling lambat 2022. Sudah selesai menetapkan kriteria," ucap Chusni.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru