PAKAR ACEH: Ingatkan PLT Bupati Bireuen Tidak Main-Main Dengan Bantuan Sembako Covid-19

BIREUEN- Pengurus Yayasan Dewan Pimpinan Pusat Analisis Kajian Dan Advokasi Rakyat Aceh (PAKAR ACEH) M.Iqbal S.Sos, dalam Keterangannya kepada awak media, Minggu,10 Mei 2020,Terkait masih disimpannya ribuan jenis sembako di Gudang Dinsos Bireuen sebagai Bantuan Pemerintah Aceh untuk disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat. terlalu lama untuk disalurkan kepada warga yang menerima dampak Covid-19.

Disaat keseriusan Pemerintah melaksanakan kebijakan penanganan pencegahan Covid-19 secara sinergi, Sedangkan Pemerintah Bireuen sebelumnya telah menyalurkan ribuan  bantuan sembako pada tahap pertama dari sumber dana APBK pasca Pemda Bireuen telah Realokasi milyaran anggaran untuk penanggulangan bencana, Tanggap Darurat Covid-19. 

Namun masih ada temuan dan laporan masyarakat kepada kita yang masih belum tepat sasaran pada tahap perdana kemarin, hingga kini masih ada banyak masyarakat di pendalaman Gampong/
Desa belum merata menerima dalam memperoleh bansos Pemerintah tersebut untuk disalurkan tepat guna dan transparan, akibat dampak ekonomi dan sosial.

Menurut Iqbal Pakar Aceh ini, selama ini aktif mengamati dan menyuarakan kepentingan masyarakat luas dalam mengontrol kebijakan pro rakyat. Sehingga dirinya meminta dan mendesak Pemerintah Kabupaten Bireuen, melalui Pak Plt Bupati untuk segera memerintahkan Kepala Dinas Sosial Bireuen untuk segera menyalurkan bantuan sembako dari Pemerintah Aceh akan diperuntukan kepada masyarakat di 17 Kecamatan dari 609 Gampong/Desa seluruh Kabupaten Bireuen.

Selama ini kita lihat, kurang lebih sebanyak 6960 paket dalam bentuk sandang pangan sembako bantuan sosial dari Pemerintah Aceh sudah tiba sejak rabu (29/04) lalu. Pada saat itu langsung diterima oleh PLT Bupati Bireuen bersama Tim Satgas Gugus Tugas Covid-19 Bireuen di Pendopo Bupati. 

Namun hingga saat ini hasil monitoring kita dilapangan berbagai jenis Bantuan Sosial berbentuk Sembako tersebut, kini publik Bireuen menduga masih ditempatkan dalam Gudang Dinsos Bireuen salah satu Instansi SKPK Pemkan Bireuen yang menangani bidang dampak sosial. 

Padahal sudah tiba waktunya dibagikan langsung tanpa harus menunggu waktu lama kepada masyarakat secara tepat guna dari pada tersimpan di Gudang Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, tentu tidak bisa bermanfaat untuk dinikmati oleh masyarakat yang ekonominya sudah sekarat, sangat membutuhkan penyaluran sembako dari Pemerintah Provinsi Aceh kepada setiap Kabupaten/Kota di Aceh.

Kita khawatir kedepannya, bila Stok Bansos Sembako tersebut terlalu lama disimpan bisa fatal dan busuk di gudang, apabila nanti masyarakat tidak mau menerima atau menolak bantuan tersebut dengan alasan tidak layak dikonsumsi lagi.

Apalagi terjadi kehilangan barang bansos sedikit demi sedikit digudang, jadi siapa yang bertanggungjawab dalam gudang, padahal bansos sembako tersebut jelas milik hak masyarakat Bireuen dari dampak penanganan Covid-19 sangat menanti giliran tahap gelombang berikutnya.

Publik membutuhkan sikap Pemda Bireuen secara serius, melalui dinas terkait agar bisa disalurkan sebagai kebutuhan hidup warga dalam upaya membantu meringankan penderitaan masyarakat menerima dampak sosial dan ekonomi, pasca Pemerintah mengeluarkan kebijakan penanganan Covid-19 kepada masyarakat yang ekonomi lemah dan rentas kemiskinan.

Semestinya Pemda Bireuen bersama Dinas terkait bisa sinergis dan patuh atas anjuran Pemerintah tanpa memperlambatkannya, agar bisa segera mungkin disalurkan kepada pihak masyarakat sangat membutuhkannya dilapangan tanpa memperlambat lambatkan, sebagai tanggungjawab moral kita semua hak hak masyarakat penerima mamfaat, akibat dampak sosial dan ekonomi. Setelah Pemerintah melakukan penanganan tanggap darurat terhadap Bencana Covid-19 yang bukan bencana Alam di seluruh Indonesia, khususnya Bireuen serta Aceh.

Apalagi sebagian masyarakat Desa hingga sekarang masih menunggu kepekaan pemerintah dalam menanti jatah penyaluran Bansos Sembako giliran tahap gelombang kedua.
Sedangakan pada beberapa waktu lalu diawal Ramadhan telah disalurkan oleh Pemda Bireuen dan Camat serta Keuchik sebagai Kepala Desa bersama aparaturnya perangkat Gampong, terkait masih adanya masyarakat pendalaman yang masih belum menerima dan menunggu pembagian jatah sembako tahap selanjutnya dari Pemerintah.

Meskipun warga disuruh menunggu dan melaporkan jatah gelombang tahap kedua bila pada tahap perdana tidak menerima pemerataan Sembako, sebagai bentuk persamaan hak 'Keadilan Sosial' dari Pemerintah yang sudah bersabar menjelang akhir puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1441 H. 

Semoga pihak dinas terkait yang berwenang bisa segera mewujudkan realisasi dilapangan, bukan diatas meja pekerjaan Asal Bapak Senang. Padahal bila ada hambatan dan kendala  bisa segera mencari solusi dengan dipercepatkan teknis penyaluran dan data yang valid serta memacu meningkatkan penambahan jumlah personil relawan tenaga sosial yang memadai, dibawah kendali Dinsos Bireuen yang berkompeten, biar bisa efektif-efesien penyaluran ribuan jenis sembako itu kepada Masyarakat yang ekonomi sudah mulai terpuruk". Sebutnya Iqabal Aktivis Pakar Aceh ini(Rel)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru