Dinas Pendidikan Dayah Gelar Musabaqah Qiraatil Qutub Tahun 2019

THE ATJEH NET, BANDA ACEH - Sekretariat Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah M Kes secara langsung menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Musabaqah Qiraatil Qutub Tahun 2019 yang berlangsung di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (30 November 2019) malam.

Disela-sela berlangsungnya kegiatan, Pemerintah Aceh memberikan penghargaan Santri Award Tahun 2019 kepada lima penerima dalam bentuk piagam penghargaan dan hadiah umrah.

Dalam sambutannya, Plt Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah M.T yang dibacakan oleh Sekda Aceh, Taqwallah menyampaikan, sebelumnya Pemerintah Aceh telah menetapkan Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Aceh sebagai dasar
pembentukan Dinas Pendidikan Dayah Aceh. 

Selanjutnya, Pemerintah Aceh juga menetapkan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dayah.

"Perkembangan dayah di Aceh dalam beberapa dekade
terakhir mengalami kemajuan signifikan, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan hasil verifikasi
data tahun 2018, jumlah dayah mencapai 1.136 (seribu
seratus tiga puluh enam)," ungkapnya.

Disamping itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah pada bulan ini telah memberikan biaya pendidikan kepada 250 orang santri berprestasi pada dayah tipe A Plus, A, dan tipe B dayah salafiyah. Masing-masing
santri mendapatkan uang Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) 

Sekda Aceh juga menyatakan, 
Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi atas berlangsung suksesnya kegiatan penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub ini. Ajang ini dengan harapan kedepan dapat memotivasi santri mempelajari, mendalami, dan memahami kitab kuning dengan baik. 

Selain itu, mendorong santri untuk memiliki kemauan kuat dalam meningkatkan semangat penguasaan kandungan isi kitab
kuning.

"Musabaqah ini juga dapat memotivasi para santri mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga nanti akan muncul prestasi para santri yang mungkin selama ini tidak pernah kita dengar informasinya," ujarnya.

Oleh sebab itu, Pembinaan terhadap santri dapat juga dilakukan melalui bidang kurikuler dan ekstrakurikuler. Salah satu pembinaan
ekstrakurikuler yang sangat mendesak dilakukan adalah
membaca kutub at-turats atau kitab gundul, yang juga
sering disebut dengan kitab kuning.

Ia katakan, Membaca kitab kuning merupakan tradisi dayah yang perlu dilestarikan. "Perlu kita cermati, seiring perkembangan zaman,
penggunaan kitab kuning sebagai literatur utama mulai
berkurang, tentunya hal ini tidak menjadi perhatian kita bersama, dikhawatirkan generasi mendatang akan meninggalkan kitab- kitab gundul saat mendalami ilmu-ilmu Islam," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny, S Ag MM mengatakan, Tim Penilai Dewan Hakim yang berasal dari kalangan guru Dayah yang presentatif akan menilai seluruh santri yang sudah mempersiapkan diri menghadapi Musabaqah dengan penerapan kurikulum kitab kuning, fiqih, tauhid dan lainnya yang sudah diajarkan dikalangan Dayah.

"Peserta kegiatan Musabaqah ini diikuti sebanyak 500 orang santri memperebutkan hadiah antaranya, piala, uang tunai dan sertifikat yang totalnya senilai 1,7 Milliar," ungkapnya.

Usamah berharap, panggung ekspresi santri yang dilaksanakan 2 tahun sekali agar dapat memotivasi dan etos belajar yang kuat sehingga event kedepan lebih berpeluang kesiapan diri lagi depan publik.(Ulan)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru