Terkait Kasus Pencabulan di Ponpes, Wakil Ketua Komisi Vll DPRA Musannif : Akan Segera Dirapatkan

BANDA ACEH - Wakil ketua komisi Vll DPR Aceh Musannif menuturkan, akan segera melakukan rapat bersama komisi tujuh lainnya terkait kasus pencabulan yang terjadi di pondok pesantren Lhokseumawe. 

"Nanti akan ada  kegiatan yang sifatnya memberi masukan kepada semua pihak. Memberikan peringatan dan informasi  sebagainya supaya agar tidak terulang." tuturnya.

Menurutnya, pendidikan pasanteren harus tetap didukung, jangan Sampai dengan kejadian yang dilakukan satu atau dua orang, membuat citra pesantren buruk.

"Ini yang senang mereka orang liberal yang mengkatnya sampai secara nasional. Mumpung ada waktu untuk memukul pasantren. Kira-kira begitulah," sebutnya.

Ia juga berharap, kejadian tersebut dapat menjadi otokritik bagi pasanteren bagi pasantren atau lembaga pimpinan pasantren, bahwa kejadian  seperti ini tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi hal yang demikian.

Sebagaimana berita sebelumnya, Pimpinan pondok pesantren (ponpes) bersama seorang guru mengaji di Kota Lhokseumawe, Aceh, ditangkap polisi karena diduga menyodomi belasan santri anak didiknya. Hingga kini, korban kedua pelaku diperkirakan sudah 15 anak.

Kedua pelaku yang sudah ditetapkan tersangka yakni, Pimpinan Pesantren berinisial AI (45), dan guru mengaji berinisial MY (25).

Dari 15 santri yang menjadi korban pencabulan, lima santri laki-laki telah menjalani pemeriksaaan di Mapolres Lhokseumawe, Kamis (11/7/2019), yakni R (13), L (14), D (14), T (13), dan A (15). []
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru