Bupati Aceh Utara minta Satker BWS Sumatera I Maksimalkan Jaringan Irigasi DI Jambo Aye

ACEH UTARA – Bupati Aceh Utara meminta Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I dapat membantu untuk memaksimalkan fungsi dan kinerja semua jaringan irigasi yang ada sehingga dapat mendatangkan manfaat yang optimal untuk produktivitas pertanian.

Hal itu dikatakan Bupati dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekda saat membuka kegiatan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dalam rangka Survei Investigasi dan Desain (SID) Rehabilitasi DI Kewenangan Pusat (irigasi Jambo Aye – Langkahan), berlangsung di aula Kantor Bupati, Kamis, 21 Maret 2019.

"Bagaimana caranya agar semua DI irigasi ini dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat dipetik hasilnya oleh petani-petani kita," ujar Sekda Abdul Aziz, SH, MH. 

Di Aceh Utara terdapat empat Daerah Irigasi (DI), yaitu DI Jambo Aye – Langkahan seluas 19.473 haktar, DI Krueng Pase, DI Alue Ubai, dan DI Krueng Tuan.

Menurut Sekda Abdul Aziz, produktivitas tanaman padi di Aceh Utara rata-rata berkisar 4,5 ton gabah per hektar. Saat ini sedang dikembangkan varietas padi IF-8 yang produktivitasnya bisa mencapai 12 ton per hektar. 

Untuk itu diharapkan keterlibatan semua stake holder yang terkait langsung dengan bidang pertanian, terutama ketersedian air yang bersumber dari jaringan irigasi yang menjangkau ke semua areal pertanian sawah.

Pihaknya sangat berharap semua program dan kegiatan BWS Sumatera I yang berada di wilayah Aceh Utara dapat terlaksana dengan baik, bukan hanya untuk DI Jambo Aye – Langkahan, akan tetapi berlanjut ke jaringan irigasi lainnya. 

Sementara Kepala Satker BWS Sumatera I Mahdani, ST, MT, dalam pemaparannya mengatakan kegiatan PKM dalam rangka SID Rehabilitasi DI Kewenangan Pusat (19.473 hektar) dikendalikan oleh PPK Perencanaan dan Program Satker BWS Sumatera I. 

Sedangkan rekanan penyedia jasa adalah PT Suwanda Karya Mandiri KSO dengan PT Bhawana Prasasta selaku konsultan teknik. Kegiatan ini nantinya akan didanai dengan anggaran dari Asian Development Bank (ADB).

Diadakannya PKM ini dimaksudkan untuk menggali pemikiran dan masukan dari seluruh komponen masyarakat, khususnya unsur petani, sehingga dapat memetakan dan mematangkan proses SID dalam rencana rehabilitasi DI Jambo Aye – Langkahan.

Sebagaimana diketahui DI ini meliputi areal sawah di tujuh kecamatan dan wilayah Aceh Utara dan tiga kecamatan di wilayah Aceh Timur.

Menurut Mahdani, irigasi Jambo Aye – Langkahan telah berusia 38 tahun sehingga mengalami penurunan fungsi. Hal itu ditandai dengan tingginya kehilangan air, adanya sedimentasi yang terlalu besar, sehingga kinerja irigasi menjadi berkurang. 

Rehabilitasi yang pernah dilakukan hanya bersifat parsial, atau sebagian-sebagian sesuai kondisi lapangan. Kali ini pihaknya akan melakukan rehabilitasi menyeluruh sehingga nantinya dapat kembali berfungsi dengan baik. (*)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru