Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Sebenarnya di Aceh

BIREUEN - Menjadi pemimpin adalah kewajiban setiap orang dalam kehidupan, pemimpin tidak harus memimpin sebuah kelompok, negara, dan kesatuan lainnya, namun kepemimpinan yang paling sederhana ialah bisa memimpin diri sendiri agar selalu berada dijalan yang tepat dan tidak akan terjerumus ke dalam hal yang negatif yang bisa merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

Demikian dikatakan Sayed Chairul Raziq Al Aydrus pengurus SPMA (Sekolah Pemimpin Muda Aceh) pelajar Bireuen, Rabu (18/7/2018).

Bagaimana menjadi pemimpin itu bukanlah hal yang mudah, kebanyakan orang untuk memimpin dirinya saja masih belum bisa, bagaimana ia bisa memimpin orang lain atau memimpin kesatuan, kumpulan, bahkan suatu Negara, itu hal yang patut untuk kita renungkan bersama, sebutnya.

Lanjutnya, namun begitulah fakta yang kita alami sekarang banyak pemimpin-pemimpan bodoh di zaman sekarang, tidak bisa memimpin, tapi ingin jadi pemimpin. Memang hal itu tidak salah karena tidak ada pemimpin yang sempurna dalam kepemimpinannya.

Namun patut disadari jika kita tidak layak untuk menjadi pemimpin didalam suatu kelompok atau kesatuan lebih baiknya kita beri kesempatan kepada orang yang lebih layak dari pada kita untuk memimpin kelompok atau suatu kesatuan itu.

Berat sekali untuk menjadi pemimpin yang jujur, disiplin, tegas, adil, berkarakter, dan mampu tentunya. Tidak cukup hanya dengan berbicara saja, tapi pemimpin yang benar itu melakukan, sedikit berbicara, banyak bertindak. 

Menjadi pemimpin yang sebenarnya itu mempunyai trik tersendiri, salah satunya ialah pemimpin yang baik harus mendengar masukan, gagasan, ide, atau pendapat orang lain, pemimpin yang baik juga berani mengakui kesalahan atas apa yang telah ia perbuat, bisa meningkatkan solidaritas didalam tim, serta mampu berinteraksi dengan bawahannya, ungkap alumni Man 3 Bireuen.

Menjadi pemimpin berarti harus siap dengan segala masukan dan kritikan, mengambil hikmah dari hal tersebut agar bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya, bukan marah terhadap yang memberi masukan dan kritikan tersebut, itu merupakan sifat pemimpin yang sebenarnya.

Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan misi realistis dan bukan hanya janji semata yang mustahil untuk direalisasikan, tegas Ketua Bidang Humas Pengurus SPMA pelajar Bireuen itu. (MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru