MSBI: Aceh Nyatakan Siap Menjadi Penyelenggara World Cup 2022

NET ATJEH, BANDA ACEH --- Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) terus memperluas jaringan dukungan masyarakat untuk optimis pada wacana besar Indonesia sebagai penyelenggara World Cup 2022. 

Sebagai salah satu kota penyelenggara, Aceh telah menyatakan siap untuk ambil bagian dalam perhelatan akbar tersebut. Hal ini disampaikan oleh aktivis MSBI Aceh Mulya Rizki Nanda kepada awak media dalam Konferensi Pers, Rabu 6 Desember 2017. 

"Kita harus sadar bahwa bangsa ini kalah satu langkah dengan bangsa lain karena kita terlalu naif untuk mengakui kekuatan bangsa sendiri," kata Mulya Rizki Nanda.
MSBI Aceh secara konkrit telah memutuskan untuk merekrut 5000 relawan yang akan bertugas untuk memberi edukasi kepada masyarakat luas agar bersiap menghadapi World Cup 2022 di Indonesia dan Aceh khususnya. 

Secara teknis mereka akan dilatih dengan standar Internasional untuk berinteraksi dengan milyaran penduduk dunia yang akan berkunjung ke Aceh nantinya. 
Relawan yang akan direkrut akan dilatih untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan dengan menjadi guide yang akan mempromosikan Aceh dalam keunggulan sosial, kebudayaan, dan ekonomi yang kita punya. 

"Kita punya masa lalu Tsunami 2006 yang hari ini dunia Internasional merindukan untuk melihat Aceh kembali dengan wajah yang berbeda, wajah yang baru," kata Mulya Rizki Nanda.
Di samping  itu, Sarman El Hakim selaku Ketua MSBI Nasional menyinggung kemungkinan Indonesia untuk menjadi penyelenggara World Cup 2022. Pertama, saat ini kita masyarakat Indonesia menunggu Pemerintah Pusat menjawab penantian FIFA di 2018 untuk mengajukan bidding (penawaran) baru alternatif Qatar. 

"Pemerintah harus optimis mengambil momentum ini dan berbenah dalam kurun waktu 4 tahun sampai dengan 2022. Apakah itu mustahil? Tentu tidak," katanya. 
Sejarah mencatat apa yang terjadi di tahun 1986, saat FIFA menganulir keputusannya empat tahun sebelum penyelenggaraan World Cup. Saat Kolombia sebagai negara yang awalnya ditunjuk oleh FIFA digantikan oleh Meksiko di tahun 1982. Dalam 3 tahun Meksiko berbenah untuk menyambut event akbar ini. 

"Sehingga wacana ini bukan suatu yang mustahil akan terjadi," tegas Sarman.
Kemudian kalau bicara soal Asia, lanjutnya, ingatan kita kembali pada tahun 1938 saat Indonesia tampil mewakili Asia saat World Cup di Perancis. 

"Kalau 2022 Indonesia berani ambil peran sebagai penyelenggara World Cup, kita akan mewakili Asia dan kawasan regional Asia Tenggara. Bayangkan seberapa besar Indonesia nanti mewakili dua federasi sekaligus yaitu AFF dan AFC," tegas Sarman El Hakim. 
Untuk Aceh, mari kita melihat event Sail Sabang dan Aceh World Solidarity Cup 2017. Ini membuktikan bahwa Aceh telah menciptakan embrio untuk event internasional sekelas World Cup. Dan sikap heroik seperti Aceh hari ini yang membuat kita semakin yakin bahwa Aceh mampu menjadi salah satu daerah penyelenggara World Cup 2022 di indonesia. [r]


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru