Cj
News
Aceh Tracker & UKM-PA Jempa Unsam Langsa Gelar Ekspedisi JAPAKEH IX 2017
LANGSA --- ACEH TRACKER bersama UKM-PA JEMPA Univ.Samudera Langsa mulai Sabtu 28 Januari 2017 akan melaksanakan Ekspedisi JELAJAH 100 PUNCAK ACEH (JAPAKEH) - IX 2017 yang direncanakan akan berakhir pada tanggal 11 Februari 2017.
Eksedisi Jelajah 100 Puncak Aceh (JAPAKEH) adalah bagian dari program Eksplorasi Studi Potensi Kawasan yang dirancang ACEH TRACKER sejak Maret 2012 lalu sebagai trobosan dalam membangun citra positif kawasan pegunungan Aceh selain sebagai langkah strategis dalam menginventarisir potensi, biodiversity maupun akses/rute pendakian (untuk kepentingan lanjutan) 100 gunung di Aceh untuk periode pertama 2012-2022.
Kegiatan Ekspedisi JAPAKEH IX 2017 mentargetkan Puncak Gn.Kurik (3085 meter diatas permukaan laut) yg merupakan "Atap Daratan Aceh Timur".
Berdasarkan informasi yang ditelusuri dari berbagai sumber, sampai saat ini belum ada Tim yang telah mencapai kedua Puncak Gunung Kurik. Meskipun tidak tertutup kemungkinan, gunung tersebut pernah dilintasi Tim Belanda (pada 1930-an).
Asumsi ini didasarkan pada letak geografis Gn.Kurik yg berjarak kurang dari 3,5mil dari Pilar Gn. Lembu (Nomor P.123 / ketinggian 3043mdpl) yang berhasil digapai Tim ACEH TRACKER untuk yang pertama setelah kolonialis Belanda pada Ekspedisi JAPAKEH-VI Sept 2014 dan Ekspedisi Studi Biodivetsity Juni 2016 lalu.
Berdasarkan tulisan di fondasi pilar tersebut, diketahui bahwa pembuatan pilar dilakukan pada 13 Maret 1931 yg seperti diketahui merupakan bagian dari Project Jaring Triangulasi - Pemetaan Belanda di Aceh - Sumatera.
Berdasarkan perencanaan yang disusun oleh Tim Teknis JAPAKEH IX 2017, jalur lintasan akan melalui 5 puncak yg diantaranya Puncak 2450mdpl, Puncak Gn.Lojan/2559mdpl, Puncak Pilar/Lembu 3050mdpl, Puncak Kurik-1 (3085mdpl) dan Puncak Kurik-2 (3000mdpl) dengan total jarak tempuh (PP) +/- 27km yang titik starting/finishpoint di Kampung Uring, Kec.Pining - Gayo Lues.
Bagi Aceh Tracker, menggapai Gn.Kurik via Gn.Lembu adalah melanjutkan (menyambung) jalur pendakian yang sudah dirintis beberapa tahun lalu. Meskipun demikian, 2 x mencapai puncak Pilar Gn.Lembu tidak membuat jalur lintasan terkesan mudah dijelajahi. Karena di atas ketinggian 2800mdpl di kawasan tersebut adalah area terbuka dengan jenis vegetasi perdu yang sulit menahan hempasan/sapuan badai.
Kecerdasan menganalisa cuaca dengan skema waktu mnurut target sesuai perbekalan logistik menjadi dasar penentuan lintasan summit attack ke Puncak Kurik-1 dan Kurik-2 yang sementara diklaim belum pernah dilalui manusia.
Persiapan perencanaan ekspedisi dilakukan di kota Langsa yang dimotori oleh rekan-rekan Mapala Jempa Fakultas Ekonomi UNSAM dan Aceh Tracker. Proses persiapan meliputi pembekalan fisik, analisis topografi, strategi penjelajahan, metode emergency respon (rescue), administrasi, koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran Sat Intel Kepolisian resor Aceh Timur & Gayo Lues. Kawasan kegiatan mencakup 2 wilayah administrasi yaitu Kec.Serbajadi - Aceh Timur dan Kec.Pining - Gayo Lues.
Selama kegiatan ekspedisi penjelajahan ini berlangsung, Tim JAPAKEH IX akan terus dimonitor oleh Tim D-Track ACEH TRACKER yang merupakan unit rescue dan support yang dikonsentrasikan di 3 wilayah yaitu di Banda Aceh, Aceh Timur dan Kota Langsa.
Menurut perkembangan cuaca yang terlihat dalam pekan terakhir, kawasan Pegunungan Lembu - Kurik sedang dilanda hujan deras setiap harinya. Menanggapi informasi tersebut, Tim telah mempersiapkan diri dalam situasi maupun kondisi yang optimum. Belajar dari pengalaman, seperti dalam Ekspedisi JAPAKEH-VII, operasi pendakian terpaksa dihentikan setelah 5 hari berturut-turut Tim dihadang badai di Pegunungan Aceh Besar meskipun telah 2 hari recovery. Ini menandakan bahwa Tim Japakeh sangat berhati-hati dalam membuat keputusan penting dalam pendakian. (Rls)
Via
Cj