Donya
Politikus Muda Belanda Tolak Jabat Tangan dengan PM Israel Demi Palestina
ATJEH NET, DEN HAAG -- SEORANG anggota parlemen Belanda yang gigih membela rakyat Palestina menolak berjabat tangan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke Den Haag. Selain itu, Tunahan Kuzu, politikus dari Partai Buruh itu juga mengritik pemerintah yang telah menyambut Netanyahu dengan karpet merah.
Adegan Kuzu menolak bersalaman dengan PM Netanyahu itu terekam dan videonya telah menjadi viral. Dalam video, Netanyahu mendekati para politikus Belanda dan mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan Kuzu.
Tapi Kuzu menyilangkan tangannya. Netanyahu kemudian mengangkat bahu menanggapi penolakan tersebut. Dia kemudian bergerak menjauh.
Kuzu, politikus muda kelahiran 5 Juni 1981, yang merupakan pendukung vokal hak-hak rakyat Palestina membela tindakannya dengan menuliskan alasannya di Facebook. Dia tidak bisa melupakan ketika perang Israel di Jalur Gaza dua tahun lalu telah menumpahkan darah ribuan rakyat Palestina.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengulurkan tangannya kepada politikus Belanda Tuhanan Kuzu. Ajakan jabat tangan itu ditolak oleh Kuzu.
"Sementara jalan-jalan Gaza memerah oleh darah yang memercik dari pembuluh darah dari anak-anak pada musim panas 2014, karpet merah terguling di sini," tulis politisi keturunan Turki itu seperti dikutip Russia Today, Rabu malam (7/9/2016).
"Itu layak ada jabat tangan, tapi referensinya ke #FreePalestine," lanjut dia yang mengampanyekan pembebasan Palestina. Kuzu juga mengenakan lencana bergambar bendera Palestina pada saat pertemuannya dengan pemimpin penjajah Israel tersebut.
Kantor PM Israel yang merasa malu dengan perlakuan politikus Belanda itu telah mengedit video penolakan jabat tangan di Den Haag. Namun, video asli yang sudah muncul di YouTube tidak bisa lagi disangkal Pemerintah Israel. Aksi Kuzu pun telah menuai pujian dari para pengguna Twitter. (SI Online)
Via
Donya