Sholat Istisqa: Ikhtiar Spiritual Umat Islam dalam Menghadapi Pilihan Hidup
BIREUEN- Dalam menghadapi berbagai pilihan hidup yang sulit, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Istisqa sebagai bentuk ikhtiar memohon petunjuk kepada Allah SWT. Sholat sunnah ini menjadi cara terbaik bagi seorang muslim untuk memperoleh ketenangan batin serta kemantapan hati dalam mengambil keputusan penting, baik terkait pekerjaan, jodoh, pendidikan, maupun urusan lainnya.
Sholat Istisqa bukan sekadar ibadah ritual, namun merupakan bentuk keyakinan seorang hamba bahwa keputusan terbaik datang dari kehendak dan bimbingan Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, sholat ini dilakukan dua rakaat sebagaimana sholat sunnah lainnya, disertai dengan doa khusus setelah salam.
Tata Cara Sholat Istisqa.
Berikut tata cara Sholat Istisqa sesuai tuntunan syariat:
1. Niat dalam hati untuk melaksanakan Sholat Istisqa karena Allah SWT.
2. Takbiratul Ihram, disertai mengangkat tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
3. Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
4. Membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat pendek. Dianjurkan membaca Surah Al-Kafirun di rakaat pertama dan Surah Al-Ikhlas di rakaat kedua.
5. Melakukan rukuk, iktidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud seperti dalam sholat pada umumnya.
6. Setelah dua rakaat selesai, membaca tasyahud akhir dan salam.
7. Setelah salam, dianjurkan membaca doa Istisqa sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Doa ini berisi permohonan agar Allah menunjukkan mana pilihan terbaik dan menjauhi yang buruk bagi dunia dan akhirat.
Waktu Pelaksanaan
Sholat Istisqa dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, yakni:
Setelah Subuh hingga matahari terbit,
Saat matahari terbit hingga naik setinggi tombak,
Saat matahari tepat di atas kepala hingga masuk waktu Zuhur,
Setelah Ashar hingga matahari terbenam,
Ketika matahari mulai terbenam.
Disarankan untuk melaksanakannya di luar waktu-waktu tersebut demi kesempurnaan ibadah.
Usaha Harus Tetap Dilakukan
Meski Sholat Istisqa adalah bentuk permohonan ilahi, Islam juga mengajarkan pentingnya usaha dan ikhtiar nyata. Doa dan upaya harus berjalan seiring. Dengan demikian, keputusan yang diambil bukan hanya berdasarkan perasaan semata, namun juga dilandasi keyakinan spiritual serta pertimbangan rasional.
Sholat Istisqa bukan untuk "meramalkan" masa depan, melainkan bentuk ketundukan dan kepercayaan bahwa apa pun hasilnya, itulah yang terbaik menurut kehendak Allah. Maka dari itu, umat Islam dihimbau untuk menjadikan ibadah ini sebagai kebiasaan dalam menghadapi persimpangan hidup, bukan hanya saat bimbang, tapi juga sebagai bentuk tawakal yang hakiki.(MS)