Dinkes Ajak Warga Aceh Utara Ubah Perilaku Konsumsi Air Bersih, Sehat Dimulai dari Rumah

ACEH UTARA - Air bersih bukan hanya kebutuhan, tetapi juga pondasi utama bagi kesehatan masyarakat. Di Aceh Utara, perubahan besar sedang digerakkan melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini tak hanya sekadar imbauan, melainkan gerakan nyata yang mendorong perubahan perilaku warga dalam mengelola sanitasi dan konsumsi air bersih secara berkelanjutan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, MKes., menjelaskan bahwa STBM merupakan strategi nasional yang bertujuan mengubah perilaku masyarakat melalui pemberdayaan. Fokus utamanya adalah mendorong perubahan dari dalam — dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.

"Air bersih menjadi isu utama dalam STBM karena berhubungan langsung dengan kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis air seperti diare, kolera, hepatitis A, dan penyakit kulit," ujar Jalaluddin melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM, MKM, Rabu.

Program STBM sendiri mencakup lima pilar utama:
1. Stop buang air besar sembarangan,
2. Cuci tangan pakai sabun,
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,
4. Pengelolaan sampah rumah tangga,
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Dalam konteks perubahan perilaku konsumsi air bersih, pilar ketiga menjadi titik berat. Masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap sumber air yang dikonsumsi: apakah layak, apakah terlindungi, dan apakah telah dimasak atau disaring dengan benar.

"Banyak masyarakat yang selama ini merasa air sumur cukup bersih, padahal tidak semua air layak konsumsi tanpa proses penyaringan atau perebusan," tambah Samsul.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan Aceh Utara melalui Puskesmas dan kader STBM aktif mengedukasi masyarakat di tingkat desa. Pendekatan dilakukan melalui pertemuan rumah tangga, posyandu, dan pelatihan kader kesehatan.

Kampanye konsumsi air bersih ini juga melibatkan perangkat desa, tokoh agama, serta unsur sanitarian yang membantu warga memahami pentingnya air bersih dalam menjaga daya tahan tubuh, terutama anak-anak dan lansia yang rentan.

"Pola edukasi yang kami terapkan bukan bersifat menyalahkan, tapi mendampingi warga agar mereka sendiri yang menyadari dan merasa perlu berubah," jelas Samsul.

Air Sehat, Hidup Lebih Kuat

Air yang terkontaminasi bisa menjadi media berbagai penyakit. Dalam konteks STBM, masyarakat diarahkan untuk mengenali sumber air yang sehat: air dari sumur gali terlindungi, sumur pompa yang dijaga kebersihannya, atau air PDAM yang tidak disimpan dalam wadah terbuka.

"Warga juga diajak untuk menggunakan ember dengan penutup saat menyimpan air, dan memasak air hingga mendidih jika ragu terhadap kualitasnya," kata Samsul.

Kebiasaan menyaring air, membersihkan tampungan air secara berkala, dan tidak mencampur air bersih dengan air cucian atau limbah rumah tangga menjadi bagian dari kebiasaan baru yang terus dikampanyekan.

Aceh Utara kini mendorong terwujudnya desa-desa yang tuntas STBM. Artinya, semua pilar terlaksana dengan baik, termasuk kebiasaan konsumsi air bersih yang sehat. Desa yang berhasil membangun sistem sanitasi dan air bersih berbasis masyarakat akan mendapat pengakuan sebagai Desa STBM Tuntas.

"Kami mendorong semua kecamatan agar bergerak serempak, karena ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi gerakan bersama," ujar Jalaluddin.

Perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah. Misalnya, membiasakan anak-anak membawa bekal air matang dari rumah, memasang filter air sederhana, atau memberi label pada wadah air bersih dan air cucian.

Kebiasaan-kebiasaan kecil ini, bila dilakukan serentak, akan menciptakan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat.

Komitmen Lintas Sektor

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga melibatkan lintas sektor seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, dan para kepala desa dalam mendukung pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi.

Dengan sinergi ini, STBM bukan hanya wacana, tetapi menjadi gerakan kolektif menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan sadar akan pentingnya air bersih.

STBM di Aceh Utara adalah kisah tentang keberanian warga untuk berubah. Dari menggali sumur yang terlindungi, memasak air untuk keluarga, hingga ikut aktif dalam edukasi lingkungan, semuanya adalah bagian dari revolusi sanitasi yang dimulai dari rumah.

Dinas Kesehatan Aceh Utara percaya, perilaku yang baik akan menghasilkan lingkungan yang sehat. Dan lingkungan yang sehat adalah landasan utama untuk masa depan generasi yang kuat. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru