Dinkes Aceh Utara Imbau Ibu Hamil Waspada terhadap Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

ACEH UTARA - Masa kehamilan adalah waktu yang penuh harapan sekaligus tantangan bagi calon ibu. Namun, di balik kebahagiaan menanti kelahiran, ada ancaman serius yang harus diwaspadai. Dinas Kesehatan Aceh Utara, melalui Kepala Dinas Kesehatan Amir Syarifuddin, SKM, MM, yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Samsul Bahri, SKM, MKM, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi.

"Kesehatan ibu hamil adalah prioritas kami. Kami terus mengedukasi masyarakat agar ibu hamil dan keluarganya memahami tanda-tanda bahaya kehamilan. Ini penting untuk mengurangi risiko komplikasi yang serius," ungkap Samsul Bahri saat diwawancarai di kantornya, Rabu (15/11/2024).

Ia menekankan bahwa seringkali keterlambatan mengenali gejala bahaya menjadi penyebab utama tingginya angka komplikasi pada ibu hamil di daerah ini.

Kenali Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Samsul Bahri menjelaskan beberapa gejala yang sebaiknya tidak diabaikan oleh ibu hamil. "Jika ibu hamil mengalami pendarahan, sakit kepala yang hebat, bengkak berlebihan di wajah atau tangan, demam tinggi, nyeri perut yang tak kunjung reda, atau gerakan bayi berkurang secara signifikan, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pendarahan selama kehamilan, meskipun sedikit, bisa menjadi pertanda gangguan serius seperti kehamilan ektopik atau ancaman keguguran.

Selain itu, tekanan darah tinggi pada ibu hamil juga bisa memicu kondisi yang dikenal sebagai preeklampsia, yang berbahaya bagi ibu dan bayi. "Preeklampsia adalah ancaman nyata, dan biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urine, serta bengkak. Jangan tunda pemeriksaan jika merasakan gejala ini," katanya.

Peran Keluarga dan Pendampingan

Samsul juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mendukung ibu hamil. "Pendampingan dari suami atau anggota keluarga lainnya sangat diperlukan. Kehamilan bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi seluruh keluarga harus terlibat aktif dalam menjaga kesehatannya. Pastikan ibu hamil makan dengan gizi seimbang, cukup istirahat, dan rutin memeriksakan kehamilan," ujarnya.

Cut Mira, seorang bidan desa di Kecamatan Matangkuli, berbagi pengalamannya tentang betapa pentingnya edukasi seputar tanda-tanda bahaya kehamilan. "Banyak ibu hamil yang tidak menyadari betapa pentingnya memantau kondisi kesehatan mereka. Ketika kami memberikan penyuluhan, mereka sering terkejut mendengar betapa seriusnya gejala yang sebelumnya mereka anggap biasa," kata Mira.

Akses ke Fasilitas Kesehatan

Dinkes Aceh Utara juga memastikan bahwa akses ke fasilitas kesehatan terus ditingkatkan, terutama bagi ibu hamil yang tinggal di daerah terpencil. "Kami sudah memperkuat layanan kesehatan dengan mengoptimalkan peran bidan desa dan puskesmas di setiap kecamatan. Jika ada tanda bahaya, kami harap ibu hamil tidak ragu untuk segera berkonsultasi," ujar Samsul.

Dinkes Aceh Utara berharap semakin banyak ibu hamil yang teredukasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan. "Kami akan terus menggencarkan kampanye kesehatan ibu hamil. Setiap nyawa ibu dan bayi sangat berharga, dan kami ingin memastikan mereka mendapatkan perawatan terbaik," pungkas Samsul Bahri. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru