Adv
Dinkes Acut
News
Pasca Penimbangan Serentak, Angka Prevalensi Stunting di Aceh Utara Menunjukkan Perubahan
LHOKSUKON - Penimbangan serentak yang dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Utara baru-baru ini telah memberikan data terbaru mengenai prevalensi stunting di daerah tersebut. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
Penimbangan serentak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memetakan kondisi kesehatan anak-anak di Aceh Utara. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, kader posyandu, dan relawan masyarakat yang secara bersama-sama melakukan penimbangan di seluruh posyandu yang ada di daerah tersebut.
Stunting merupakan tinggi badan yang rendah menurut usia anak atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi yang parah (kronis) dan infeksi yang persisten sehingga anak menjadi pendek atau sangat pendek. Anak yang stunting tidak tampak kurus karena anak bisa terlihat gemuk atau berat badannya normal, hanya saja anak menjadi lebih pendek daripada ukuran tinggi badan yang seharusnya pada usia tersebut. Stunting harus diwaspadai dengan memastikan asupan gizi anak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap zat gizi protein pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, terjadi penurunan angka stunting dari bulan mei 4,2% menjadi 3,8% di bulan Juni. Ini merupakan hasil dari berbagai program intervensi yang dilakukan, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, serta peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Penurunan angka Wasting juga terjadi dari 4,3% di bulan mei menjadi 3,9% pada bulan Juni. Wasting adalah kondisi anak yang berat badannya menurun seiring waktu hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) dan parah.
Pemicu wasting biasanya dikarenakan anak terkena diare sehingga berat badannya turun drastis tapi tinggi badannya tidak bermasalah. Wasting tidak dapat dianggap sepele sebab jika penanganannya terlambat bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr. Drs. Mahyuzar, MSi, mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam penimbangan serentak ini. "Data ini sangat penting bagi kami untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menurunkan angka stunting di Aceh Utara. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di daerah ini melalui berbagai program yang lebih terfokus dan terarah," ujarnya.
Di sisi lain, masyarakat juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Salah satu warga Desa Meunasah Blang, Kecamatan Lhoksukon, Siti Aisyah, mengungkapkan penimbangan serentak ini sangat membantu dalam mengetahui kondisi kesehatan anak-anak mereka.
"Dengan adanya penimbangan ini, kami jadi tahu bagaimana kondisi gizi anak-anak kami dan bisa segera mengambil tindakan jika ada masalah," katanya.
Melihat hasil dari penimbangan serentak ini, pemerintah Aceh Utara akan mengedukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pola makan sehat dan kebersihan juga akan terus digencarkan. Pemerintah daerah akan bekerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah dan komunitas lokal untuk memastikan pesan-pesan kesehatan ini dapat tersampaikan dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan, diharapkan angka prevalensi stunting di Aceh Utara dapat terus menurun, dan generasi mendatang dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Pemerintah dan masyarakat harus terus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Aceh Utara. [Adv]
Via
Adv