Kadinkes Aceh Utara Pimpin Rapat Koordinasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

LHOKSUKON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan pertemuan persiapan intervensi serentak pencegahan stunting pada Jumat (7/6/2024). Pertemuan ini bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan program intervensi stunting yang mencakup pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, bayi di bawah lima tahun, dan calon pengantin secara berkelanjutan.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM., MM., Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Samsul Bahri, SKM., MKM., serta para kepala puskesmas dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Aceh Utara.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Aceh Utara meluncurkan gebrakan inovatif di Posyandu. Upaya ini menyasar total kunjungan dari kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, dan balita, untuk pengukuran dan pemeriksaan kesehatan serta upaya perbaikan gizi.

Amir Syarifuddin, SKM., MM., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara sekaligus Ketua Koordinator Intervensi Spesifik Penurunan Stunting Aceh Utara, mengungkapkan harapannya agar seluruh kalangan mendukung kegiatan ini. "Kami mengajak semua pihak untuk mendukung pengukuran dan intervensi serentak di 960 Posyandu yang tersebar di 32 Puskesmas dalam 27 kecamatan," ujar Amir.

Program ini juga selaras dengan program prioritas nasional untuk percepatan penurunan stunting sesuai target nasional yang menjadi 14 persen pada tahun 2024. Saat ini, angka stunting di Indonesia berada di posisi 21,5 persen, sementara Provinsi Aceh berada di posisi 29,4 persen, dan Aceh Utara di angka 25,2 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.

Dalam pelaksanaan program ini, sosialisasi dan himbauan kepada kelompok sasaran di desa sangat ditekankan. "Kami menghimbau calon pengantin, ibu hamil, dan balita untuk datang ke Posyandu desa masing-masing agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang standar dan optimal," lanjut Amir.

Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan seluruh tenaga pelaksana di lapangan, termasuk kepala Puskesmas, dokter, bidan desa, perawat, kader Posyandu, kader Bina Keluarga Balita, Tim Pendamping Keluarga, dan Kader Pembangunan Manusia. Mereka semua berperan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Kabupaten Aceh Utara.

"Kami berharap seluruh tenaga pelaksana dapat bekerja dengan sebaik-baiknya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tegas Amir. Ia juga mengingatkan pentingnya mencatat dan melaporkan kegiatan dengan baik melalui aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Masyarakat (EPPGBM).

Kegiatan ini untuk pengukuran dengan alat ukur yg standar dan intervensi gizi bagi ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), balita dengan gizi kurang, serta balita gizi buruk. Dinkes Aceh Utara mengimplementasikan pemberian makanan tambahan (PMT) lokal yang tinggi kandungan protein hewani maupun nabati sebagai bagian dari solusi.

Amir juga menekankan pentingnya meningkatkan cakupan kunjungan posyandu sebagai salah satu upaya strategis dalam mendeteksi dini dan mengatasi masalah gizi. "Dengan meningkatkan kunjungan ke posyandu, kita dapat lebih efektif dalam melakukan pendataan, penimbangan, dan pengukuran yang diperlukan untuk memantau tumbuh kembang anak secara berkelanjutan," tambahnya.

Lebih lanjut, Amir berharap, melalui kegiatan ini, angka stunting di Kabupaten Aceh Utara dapat menurun secara signifikan. Edukasi yang diberikan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. 

"Kita ingin memastikan bahwa generasi masa depan kita tumbuh sehat dan kuat," ujar Amir.

Selain itu, Amir juga menghimbau kepada seluruh peserta yang hadir untuk berkomitmen dan bekerja sama dalam mensukseskan program pencegahan stunting ini. "Dukungan dari semua pihak, termasuk tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat sangat diperlukan. Mari kita bersama-sama mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan," tutupnya.

Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam penurunan angka stunting di Aceh Utara, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Aceh Utara bertekad untuk mencapai target nasional dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru