Adv
Kominfo Lsm
Lhokseumawe
Fokus Pengelolaan Sampah: Pj Wali Kota Lhokseumawe Tinjau TPA Alue Lim
Pj. Wali Kota Lhokseumawe secara langsung memantau aktivitas penanganan sampah di TPA di Desa Alue Liem Kec. Blang Mangat, Minggu, (21/4) |
LHOKSEUMAWE - Di tengah tantangan keberlanjutan lingkungan, upaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan prioritas utama. Pj Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan, dengan tekad yang kuat dan komitmen yang tinggi, melakukan langkah konkret dengan meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, pada Minggu, (21/4/2024).
Kehadirannya di TPA Alue Lim tidak semata-mata sebagai kunjungan formal, melainkan sebagai wujud nyata dari fokusnya terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik. Bersama dengan Kepala Bidang Kebersihan dan Sanitasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebarsihan (DLHK), Ridwan Puteh, Hanan memastikan bahwa penataan TPA tersebut dapat menampung produksi sampah masyarakat dengan efisien.
Dalam peninjauan tersebut, Pj. Wali Kota Lhokseumawe secara langsung memantau aktivitas penanganan sampah di TPA yang memiliki luas lahan mencapai 9 hektar. Menurutnya, sebuah TPA ideal harus dilengkapi dengan fasilitas seperti sanitary landfill (sistem penyaringan air sampah), IPAL, dan alat-alat berat untuk mengatur sampah yang masuk.
Meskipun dihadapkan dengan aroma tidak sedap dari tumpukan sampah, Hanan tidak gentar dan tetap fokus menjelajahi area TPA setempat. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan baginya untuk memberikan dorongan kepada petugas agar meningkatkan kinerja mereka dalam pengelolaan sampah di lokasi TPA.
Diketahui bahwa saat ini petugas telah melakukan pengutipan sampah sebanyak tiga kali sehari, dengan kapasitas mencapai 110 ton per harinya. Namun, hal tersebut masih belum maksimal dikarenakan kurangnya armada yang tersedia.
Hanan menjelaskan, kekurangan armada tersebut menjadi perhatian serius pemerintah, dan sudah diplotingkan anggaran untuk pengadaan alat berat serta perbaikan IPAL pada tahun 2025. Hal ini bertujuan agar limbah yang dihasilkan tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Hanan juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk lebih aktif dalam memilah sampah rumah tangga, sehingga sampah tersebut bisa diolah menjadi pupuk tanaman. Ia juga mendorong setiap Desa melalui BumDesnya untuk mengelola sampah plastik agar dapat dimanfaatkan, sehingga hanya sampah residu yang masuk ke TPA.
Tindakan yang diambil oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe ini tidak hanya sekadar langkah administratif, tetapi juga merupakan langkah konkrit dalam menjaga keberlangsungan lingkungan bagi generasi mendatang. Melalui fokus yang kuat terhadap pengelolaan sampah, diharapkan bahwa Lhokseumawe bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. [Adv]
Kehadirannya di TPA Alue Lim tidak semata-mata sebagai kunjungan formal, melainkan sebagai wujud nyata dari fokusnya terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik. Bersama dengan Kepala Bidang Kebersihan dan Sanitasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebarsihan (DLHK), Ridwan Puteh, Hanan memastikan bahwa penataan TPA tersebut dapat menampung produksi sampah masyarakat dengan efisien.
Dalam peninjauan tersebut, Pj. Wali Kota Lhokseumawe secara langsung memantau aktivitas penanganan sampah di TPA yang memiliki luas lahan mencapai 9 hektar. Menurutnya, sebuah TPA ideal harus dilengkapi dengan fasilitas seperti sanitary landfill (sistem penyaringan air sampah), IPAL, dan alat-alat berat untuk mengatur sampah yang masuk.
Meskipun dihadapkan dengan aroma tidak sedap dari tumpukan sampah, Hanan tidak gentar dan tetap fokus menjelajahi area TPA setempat. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan baginya untuk memberikan dorongan kepada petugas agar meningkatkan kinerja mereka dalam pengelolaan sampah di lokasi TPA.
Diketahui bahwa saat ini petugas telah melakukan pengutipan sampah sebanyak tiga kali sehari, dengan kapasitas mencapai 110 ton per harinya. Namun, hal tersebut masih belum maksimal dikarenakan kurangnya armada yang tersedia.
Hanan menjelaskan, kekurangan armada tersebut menjadi perhatian serius pemerintah, dan sudah diplotingkan anggaran untuk pengadaan alat berat serta perbaikan IPAL pada tahun 2025. Hal ini bertujuan agar limbah yang dihasilkan tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Hanan juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk lebih aktif dalam memilah sampah rumah tangga, sehingga sampah tersebut bisa diolah menjadi pupuk tanaman. Ia juga mendorong setiap Desa melalui BumDesnya untuk mengelola sampah plastik agar dapat dimanfaatkan, sehingga hanya sampah residu yang masuk ke TPA.
Tindakan yang diambil oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe ini tidak hanya sekadar langkah administratif, tetapi juga merupakan langkah konkrit dalam menjaga keberlangsungan lingkungan bagi generasi mendatang. Melalui fokus yang kuat terhadap pengelolaan sampah, diharapkan bahwa Lhokseumawe bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. [Adv]
Via
Adv