RSUCM Aceh Utara Memperkuat Kesadaran dan Perawatan Telinga bagi Remaja

LHOKSEUMAWE - Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) di Aceh Utara memperingati Hari Pendengaran Sedunia dengan menggelar program edukasi tentang perawatan dan pemeriksaan telinga bagi siswa SMK Negeri 3 Lhokseumawe pada Kamis (7/3/2024). 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan telinga, terutama di kalangan remaja yang sering terpapar oleh kebisingan yang dapat berdampak negatif pada pendengaran.

Dalam upaya tersebut, delapan dokter koas RSUCM didampingi oleh tiga dosen pembimbing, termasuk Dr.dr. Indra Zachreini, Sp.THT-KL(K), FISCM, dr. Fahrizal, Sp.THT-KL, dan dr. Rahmi Suraya Sp.THT-KL, turut serta dalam penyuluhan di SMK Negeri 3. 

Dalam sambutannya, Dr.dr. Indra Zachreini menjelaskan tema peringatan World Hearing Day 2024, yang menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap gangguan pendengaran.

"Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir dan memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan telinga. Dengan tema 'Ubah Pola Pikirmu, Mari Peduli, Tuli dapat Ditangani', kita berharap dapat memberikan informasi yang akurat dan mengatasi stigmatisasi terhadap masalah telinga dan pendengaran," ujar Dr.dr. Indra Zachreini.

Humas RS Cut Mutia Aceh Utara, dr. Harry Laksamana, juga menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya gangguan pendengaran. "Kita berharap kegiatan ini dapat membantu membuka mata masyarakat tentang pentingnya perawatan telinga," ungkapnya.

Selama kegiatan, siswa-siswi SMK Negeri 3 tidak hanya diberikan pengetahuan teori tentang gangguan telinga dan pendengaran oleh para dokter muda tersebut, tetapi juga menjalani pemeriksaan kondisi telinga secara langsung.

Dengan peringatan Hari Pendengaran Sedunia ini, RSUCM Aceh Utara berkomitmen untuk terus memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan telinga. Lebih dari sekadar memberikan perawatan, kegiatan ini juga bertujuan untuk merubah persepsi masyarakat tentang gangguan pendengaran, memastikan akses yang adil terhadap perawatan telinga, dan mengurangi stigma terkait masalah telinga dan pendengaran di masyarakat.

Semoga melalui upaya ini, lebih banyak lagi remaja yang dapat memahami pentingnya merawat telinga mereka dan masyarakat secara umum dapat lebih peduli terhadap kesehatan pendengaran. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru