Ketua JASA Bireuen Ingatkan Ustat Masrul Aidi," Beksampe Hansep Abe Suah Plung

BIREUEN- Ketua Jaringan Aneuk Syuhada (JASA) Aceh Wilayah Kabupaten Bireuen. Tgk. Mauliadi, menanggapi Pernyataan Ustat Masrul Aidi yang mengatakan di dalam Forum pada saat digelar Pemred Smsi Aceh pada Kamis 1 Januari 2023,

Pernyataan Ustat Masrul Aidi, sangat keliru dan tidak masuk akal, atas larangan kepada Kombatan GAM untuk tidak masuk dalam dunia Politik, hal itu disampaikan dalam Forum yang digelar Pemred Smsi Aceh di Banda Aceh.

Ketua JASA Bireuen, Tgk Mauliadi, ingatkan Ustat Masrul Aidi, "beksampe dibeudoh Aneuk GAM Hanseb Abee suah neuplung hai Ustad Masrul Aidi," 

Diingatkan, jangan sampai semua anak Pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bangkit, mengejar saudara Ustad Masrul Aidi ingat itu, takutnya tidak cukup debu nanti saudara lari, sebut Mauliadi kepada TheAtjehNet. Jumat 2 Januari 2023 Malam.

Maka, jangan samakan GAM dengan Jendral Sudirman, kehebatan Jendral Sudirman di Medan tempur dimasa lalu tidak sama seperti Medan Tempur Eks Gerakan Aceh Merdeka, Aceh memiliki kedaulatan di perjuangkan GAM,

Perbedaan Jendral Sudirman seketika Tanah Air Merdeka, maka kekuasaan dan kedaulatan NKRI itu diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Sukarno Hatta masa itu, yang menjadi Presiden RI pertama di Indonesia.

Sedangkan Kombantan GAM tidak menjadi Penguasa, setelah Aceh Damai banyak Kombatan GAM memilih hidup yang sederhana, maka dengan hal tersebut, Tgk Mauliadi menegaskan kepada Ustat Masrul Aidi jangan mempersamakan Kombatan GAM dengan Jendral Sudirman. seakan akan semua Kombatan GAM tidak faham Politik,

Apa yang telah disampaikan dalam Forum saat itu, seakan akan para Kombatan GAM tujuannya untuk mengambil laba dari apa yang telah di perjuangkan di masa lalu.

"Perkataan Ustat Masrul Aidi, seharusnya Mereka GAM kalau butuh Isteri, Uang dan lain-lain, semua akan di kasih, tiru perkataan Ustat Masrul Aidi oleh Tgk Mauliadi,

Terkait hal itu, di tanggapi secara serius oleh Ketua JASA Bireuen, Tgk Mauliadi, agar kiranya Ustat Masrul Aidi tidak sepatutnya mengeluarkan pernyataan seperti itu, apa yang di sampaikan Ustad Masrul Aidi itu, sangat keliru dan tidak masuk akal, jangan se enaknya berpikir terhadap GAM seperti itu, jangan seolah olah itu sudah benar sehingga dia berani berkata apa yang ia suka terhadap Kombantan GAM,

"Dijelaskan Ketua JASA Bireuen, jika Ustat Masrul Aidi sangat haus dengan pengkat dan Jabatan, silahkan saja, jika mau turun ke kancah politik itu urusan saudara, tapi jangan samakan GAM dengan Jendral Sudirman, ataupun jika dia mau buat Partai Lokal, buat lah sebanyak banyaknya, gak ada yang melarang, namun jangan berbicara se enaknya terhadap GAM, jangan mengucilkan para pejuang GAM,

Jangan badingkan perjuangan GAM dengan Jendral sudirman masa tempo dulu, kalau memang beliau cinta dan mendukug perjuangan GAM kenapa beliau hanya bersuara persoalan bank syariah dan konfensional, 

Sangketa Bank Syariah dan Konfensional di tingkat Pemerintah Aceh, jangan membawa bawa nama Perjuangan GAM, seharusnya tidak hannya persoalan itu saja yang disampaikan, sedangkan di tingkat Pemerintah Aceh masih banyak persoalan lain yang belum selesai, tapi Ustat Masrul Aidi hannya kepentingan Politik dan menyamakan Kombatan GAM dengan Jendral Sudirman di Medan Perang.

Sampai saat ini masih bannyak yang belum tuntas berkaitan dengan Aceh, Pemerintah Pusat, janga hannya persolan bank itu, harusnya beliau tidak mengucilkan semua GAM yang ada di Aceh,

Memang hari ini banyak yang sok menjadi Pahlawan di Aceh, kata ketua JASA Bireuen, ketika adanya GAM di Aceh, Marwah para Tgk-Tgk sudah mulai nampak Sampai saat ini, tentu sangat jauh beda seperti dimasa tempo dulu, ketika dulu bersokolah memakai busana tidak susuai dengan ajaran Islam, sedangkan sekarang disekolah pun sudah memakai pakaian sesuai dengan Syariat Islam,

Yang perlu digaris bawahi, di Aceh sudah jauh berbeda, apalagi Aceh dalam kondusif Damai, seharusnya, Ustat Masrul Aidi berani menentang keputusan Pemerintah Pusat yang selalu merugikan Masyarakat Aceh, namun setelah adanya GAM, sedikit demi sedikit mulai nampak yang di pertontonkan oleh Ustat tersebut,

Kita harapkan Kepada Ustat Masrul Aidi, untuk tidak menciptakan Konflik baru di kalangan Masyarakat Aceh, jangan sampai Perang Cumbok terulang kembali di Aceh,

Perdamaian Aceh itu juga tergantung pada Pemerintah Pusat, Jika Pemerintah Pusat mengabaikan semua Butir Perjanjian MoU Helsinki maka apakah Ustat Masrul Aidi berani menjamin Aceh dalam kontesk Damai seutuhnya,

Ketua JASA Bireuen, mengingatkan ustad Masrul Aidi, jika mau berpolitik silahkan saja, namun jangan mengucilkan nama baik Perjuangan GAM dengan kepentingan Politiknya,

Perjuangan GAM dulu begitu hebat, dan diakui dunia, jangan ketika saudara Ustat Masrul Aidi masuk kedalam Politik, menyamakan Perjuangan GAM dengan Medan Perang Jendral Sudirman, tentu itu, tidak sepatutnya, karena setelah jendral Sudirman keluar dari Medan Perang maka Indonesia dinyatakan telah Merdeka, sehingga Jendral Sudirman menyerahkan kekuasaan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke tangan Presiden Sukarno Hatta.

Pertempuran GAM dengan RI dulu, semata mata memperjuangkan Kemerdekaan Aceh, sebagaimana berjuang demi marwah Agama, bangsa yang selalu diinjak Ijak dan di zalimi, 

GAM Berperang bukan karena hebat, tapi dapat kita lihat bersama, Kehebatan GAM dan keberanian Kombatan GAM mampu menaklukan lawannya, sehingga lawannya memilih untuk berdamai, maka Ustat tersebut, harus bedakan Perjuangan GAM dengan Politik, Memang GAM tidak begitu cerdas dalam berpolitik, namun nilai tawar dari Pemerintah pusat selalu diperhitungkan terhadap GAM,
Berkaitan Realisasi Butir MoU Helsinki, tentu belum sepenuhnya mampu di perjuangkan oleh Pemerintah Aceh.

Butir Butir MoU Helsinki, apa yang kita harapkan hari ini, belum sepenuhnya terealisasikan, kita bukan tidak setuju atas pernyataan Ustat tersebut, maka persoalan Agama jauh berbeda dengan Politik, jika dikatakan berjihad maka JASA siap berjihad, Ketua JASA mengajak Ustad Masrul Aidi untuk berjihad Fi'sabillillah, jangan hannya berani berjihad untuk Kepentingan Politik saja,

Maka, Saudara Ustat Masrul Aidi, harus kembali belajar lagi tentang Perang Aceh, dimana Perang Aceh, yang telah diciptakan oleh Sang Dekalator Paduka Yang Mulia  Wali Nanggroe Aceh, Dr. Tgk Hasan Muhammad Di Tiro, M.S.,M.A.,LLD.,pH.D, "Nyakni, 1 Perang Diplomasi, 2 Perang Propaganda, 3 Perang Gerilya, 4 Perang Ekonomi, 5 Perang Politik dan bila perlu perang Total." Tegas Ketua JASA Bireuen. Tgk Mauliadi.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru