Saat si dia hamil

Mungkin dia ga banyak bercerita. 
Tapi bukan berarti dia selalu sedang baik-baik saja.
Ada kalanya dia cukup waras untuk tidak mengeluh karena tau percuma mengeluhkan rasa yg tidak bisa dibayangkan oleh pasangannya. 

Tapi ada kalanya dia mungkin cukup lelah sehingga tanpa sadar keluhan-keluhan itu keluar begitu saja.

Rasa yg dialami dia yg sedang hamil tentu saja hanya bisa dirasakan oleh yg pernah hamil juga. 
Krn rasa tsb begitu spesial dan spesifik.

Mual saat sakit beda sekali dengan mual saat hamil. 
Kaki bengkak krn kecapean berolah raga beda sekali dengan kaki bengkak saat hamil. 
Ngilu bagian punggung, pinggang, selangkangan dan lain lain yg bukan krn penyakit tapi mmg karena bagian bagian itu sedang berproses menyiapkan tempat bayi dan jalan lahir entahlah siapa yg bisa paham.

Selera makan yg kadang ingin pedas, kemudian ingin manis, lalu ingin asem, lanjut merasa pahit bukan krn dia ingin menguji kesabaran pasangannya.
Dia sendiri mgkn heran dengan apa yg dia rasakan. 

Saat dia benar benar memakan dengan lahap apa yg dia inginkan pahami bahwa itu bukanlah suatu yg hal mengada-ada.

Saat dia mulai kesulitan untuk sekedar beranjak dari kursi atau tempat tidur, uluran tangan sangat dirasakan membantu. Terlebih karena dia merasa bahwa pasangannya turut berempati thd kesakitan yg mgkn sedang dia rasakan. 

Saat dia mulai lambat berjalan, kadang ngos-ngosan, sesekali mencari pegangan, ga usah heran.

Dia membawa berat yg meskipun scr timbangan kau anggap ga seberapa tapi berat tsb tidak bisa disimpan atau dipindahkan meskipun sekejap. 
Berat yg harus dibawa kemanapun dalam posisi apapun.

Mungkin dia kesulitan untuk sekedar berjongkok, untuk mengangkat kakinya saat berwudhu, bahkan untuk menggunting kuku kakinya sendiri. 

Disaat jongkok adalah posisi yg paling dia ingin hindari seiring semakin besar perutnya, justru keadaan harus buang air kecil yg semakin sering membuatnya harus bolak balik ke kamar mandi bahkan bbrp kali di malam hari.

Dibanding apa yg dia ucapkan, percayalah, lebih banyak yg dia pendam sendiri.

Dibalik semua rasa lelah dan sakitnya, dia penuhi hatinya dengan penuh rasa syukur dan suka cita, krn dia tau insyaallah akan hadir makhluk mungil yg selalu dia cintai sepenuh hati dari sebelum hadirnya. 
Dia begitu antusias menyiapkan tempat untuk bayinya, keperluan bayinya, berusaha melakukan yg terbaik sbg seorang ibu.

Mungkin dia sesekali nampak sedih dan takut. 
Nampak khawatir. 
Jangan kau kecilkan dan remehkan perasaannya. 
Krn kau sedikitpun tidak terbayangkan apa yg akan dia hadapi. 
Mungkin kau pernah menemaninya dlm proses melahirkan sebelumnya, saking indahnya yg teringat hanyalah saat akhirnya bayi keluar dengan selamat.
Taukah apa yg berkecamuk dlm pikirannya? 
Ini adalah hidup dan matiku. 
Rasa sakit yg memang tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manapun.

Bantulah dengan doa selalu.

Dia yg mgkn biasanya manis mendadak muram. 
Dia yg mgkn biasanya sigap mendadak lelet. 
Dia yg mgkn biasanya fokus mendadak pelupa. 
Dia yg mgkn biasanya harum mendadak malas berhubungan dengan sabun mandi dan parfum.
Dia yg mgkn biasanya sabar mendadak lebih mudah kesal.
Dia yg mgkn biasanya tabah mendadak mudah menangis. 
Dia yg mgkn biasanya enak diajak bicara diskusi segala hal mendadak isi pembicaraannya hanya seputaran hamil yg dialaminya.

Jika dia merasa dimengerti, dia akan merasa nyaman menjalani kehamilannya.
Basa basi pun dia terima. 
Kata kata manis dan perhatian apapun yg enak didengar. 
Yg penting bukan caci maki. 
Bukan kata yg menyakiti hati.

Ingat ya pak, ini yg dikandung adalah anakmu juga, karna sedihnya ibu akan jd sedihnya janin yg dikandung,,
Berbuat baik pada ibunya, tentunya terhitung berbuat baik pada titipanNya juga.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru