Harga Kopi Terjun Bebas Saat Pandemi Covid19

BENER MERIAH - Lembaga Studi Kajian Kebijakan Publik (LSK2P) Nasri Mengatakan pasca mulai pandemi covid 19 komoditi kopi "Emas Merah belum ada kepastian ketetapan harga kopi di pasaran.

Untuk itu pemda Kabupaten Bener Meriah Harus mengambil langkah langkah kongkrit untuk penanganan "Kopi Gayo" Saat ini agar tidak terulang kembali harga kopi Kopi petani Anjlok (Terjun Bebas) melihat waktu panen raya kopi sering terjadi harga kopi anjlok akibat petani sering kali merugi, sabtu (03/10/2020).

Disampaikan lagi, seluruh dunia kini tak mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir, namun yang pasti ekonomi di seluruh dunia saat ini sudah terganggu, terlepas dari semua konspirasinya.

"Silahkan kita tidak percaya Covid-19 itu tidak ada, tapi kita harus melihat dampaknya saat ini. Bukan hanya disekeliling kita, tapi diseluruh dunia ekonomi orangnya terganggu," tegas Nasri.

Emas Merah kini sudah mulai panen jadi pertayaannya mengapa setiap panen raya kopi petani merugi akibat sering tidak stabil harga kopi pembeli di pasaran, ini terjadi dampaknya kepada petani sendiri, cerita kopi tidak ada habisnya kalau masa panen pemerintah sesegera mungkin memperbaiki pasaran harga kopi mengingat komoditi utama di daerah kawasan berhawa sejuk Minimal harga standar diupayakan kembali seperti semula, Tuturnya.

Nasri berharap pemerintah daerah, harus mencari solusi atau jalan terbaik harga kopi petani dipasaran lokal maupun dunia Padahal kopi yang di kawasan berhawa sejuk sudah menjadi konsumsi dunia, akan tetapi harganya pasang surut ini yang menjadi problem saat ini.

Pemerintah daerah perlu memperbaik harga kopi petani, eksekutif dan legislatif harus menempuh langkah mengupayakan menstabilkan harga pasar kopi saat ini ",Tutup Nasri.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru