GAM/KPA Daerah-IV Wilayah Batee Iliek Peringati 15 Tahun MoU Helsinki

BIREUEN- Mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA-PA) Daerah-IV Wilayah Batee Iliek Bireuen, Menggelar Doa bersama dengan diiringi selawat badar, dalam rangka Memperingati 15 Tahun Pasca Perdamian Aceh Finlandia Helsinki.

acara dimulai pada pagi sampai selesai yang berlangsung di Dayah Sirajul Mudi Al-Aziziyah Desa Leubu Tringgadeng Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen Sabtu (15 Agustus 2020).

Kegiatan Memperingati 15 Tahun Perdamaian Aceh antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Republik Indonesia (RI) Pasca MoU Helsinki Finlandia, 15 Agustus 2005 lalu.

Panglima daerah lV wilayah Batee Iliek Bireuen, Ridwan (Apeng) kepada media TheAtjehNet menyebutkan, melalui momentum Refleksi ke 15 tahun MoU Helsinki ini, kami mengajak seluruh jajaran KPA dan PA untuk bersama-sama menjaga kekompakan dan persatuan. Ketika persatuan menjadi landasan, kehidupan kita kedepannya akan makmur dan sejahtera, harap Apeng.

" Lanjut Apeng mari kita perkuat kekompakan dan persatuan eks Kombatan GAM/KPA dan PA atas pengorbanan para syuhada pendahulu kita yang telah terlebih dahulu berpulang Kerahmatuallah saat Aceh dalam masa konflik. Semoga para saudara kita bisa ditempatkan di syurga tinggi oleh Allah Swt," ucap Ridwan atau sering disapa Apeng.

Dalam kesempatan kegiatan Memperingati 15 Tahun Perdamaian Aceh tersebut,  Para eks Kombatan GAM, Jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA) Daerah IV wilayah Batee Iliek Bireuen, turut menyantuni anak yatim, sementara anak yatim syuhada sebanyak 20 orang dan 42 orang anak yatim piatu.

Pada kesempatan itu, Anggota DPRK Bireuen Fraksi Partai Aceh (PA) Daerah Dapil 3. Zukarnaini atau Zoel Sopan, saat di minta tanggapan Media TheAtjehNet. Mengatakan, paska perdamaian GAM-RI, kita kembali dalam masyarakat melalui reintergrasi dan berjuang melalui Partai Lokal.

"Hari ini merupakan refleksi sejauh mana langkah perjuangan bangsa Aceh setelah 15 tahun damai Aceh. Perdamaian ini dengan susah payah kita raih. Sehingga, menjadi tanggungjawab bersama, mari menjaga perdamaian ini. Selayaknya kita peduli dan merawat anak syuhada, karena tanpa para syuhada, kita tidak akan pernah merasakan kedamaian seperti saat ini," sebut Zoel Sopan.

Zulkarnaini berharap, Pemerintah Aceh dapat mendesak Pemerintah Pusat untuk segera merealisasikan seluruh butir-butir MoU Helsinki demi keutuhan perdamaian di bumi Aceh yang telah tercapai selama ini.

"Ini menjadi wewenang kita bersama, terutama teman-teman di DPRA yang sampai saat ini terus berjuang. Terkait bendera Aceh, beberapa hari yang lalu, kawan-kawan di DPRA sudah menjumpai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengusulkan supaya bendera Aceh bisa di kibarkan tanggal 15 Agustus. Tapi nyatanya, realitas politik yang kita hadapi saat ini berbanding terbalik dengan butir-butir yang sudah tertuang dalam Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh," ujar Zulkarnaini yang sering disapa Zoel Sopan selaku Anggota DPRK Bireuen Fraksi Partai Aceh.

Agenda Refleksi 15 tahun MoU Helsinki RI-GAM ini turut dihadiri Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi, Anggota DPRK Bireuen fraksi PA, Zukarnaini (Zoel Sopan), Panglima daerah IV, Ridwan (Apeng), Mantan Panglima Daerah (Peutuha), Samsul (Mentri KPA), Yahya (Aya Manok), Mahdi(Mahdi Cobra), Basri (Tee), Mawardi (Apa EL), Salahuddin, Iswadi (Baneung), hadir mantan Komandan Operasi Daerah 4 Masa Konflik Adi LB dan seluruh Panglima Sagoe Daerah IV Wilayah Batee Iliek hadir.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru