Aceh Timur Undang Tim Arkeolog dari Sumut Teliti Material Kapal yang Ditemukan

ACEH TIMUR - Tim laboratorium balai Arkeologi sumut melakukan Observasi di lokasi penemuan material kapal di Desa Beusa Meranoe Kecamatan Peureulak, Kabupatem Aceh Timur. Selasa, (4/8/2020).

Tim laboratorium ini diketua oleh Stanov. M.A peneliti ahli muda, Andri Destinasi.M.A peneliti ahli muda, Taufik Durrahman.M.A peneliti ahli muda, Fauzi Hendrawan.S.ark. teknisi laboratorium.

Observasi melakukan identifikasi bagian penemuan awal pada galian sumur penemuan awal dari bagian material kapal yang pada saat itu warga setempat sedang menggali sumur dan di temukan kayu bagian dari kapal tersebut, kata Kabid Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Dra Zuhrawati.

Perubahan alam hingga struktur tanah sedimentasi endapan tanah yang diperkirakan ratusan tahun silam membuat kapal terkubur hingga ditemukan kembali. Arah kapal dilihat dari letak geografis arah timur barat daya sekitar 50 meter dari sungai peureulak saat ini.

Tim laboraturium melakukan pengalian kembali di sumur dan ditemukan benda-benda bagian kapal yang lainnya berupa pipa besi berwarna hijau kondisi masih bagus, lantai papan, lantai kapal yang di cor dengan bahan pasir campuran kapur. Sebab pada masa itu belum ada semen, pecahan keramik yang berasal dari China dan Eropa/Belanda, tutup Zuhra.

Turut hadir dalam kegiatan observasi Camat Peureulak Nasri,SE.MSM, Kapolsek Peureulak AKP Pidinal Limbong, Kabid kebudayaan Dra.Zuhrawati, Kasi Cagar budaya Suriadi SE, Dr.Usman Ibrahim Dosen Unsam Langsa, Keuchik Beusa Meranoe Ismail Ishak, pemerhati sejarah Abdul Hakim dan saifullah.serta awak media tokoh pemuda dan masyarakat setempat.

Dugaan sementara menurut Kasi Cagar budaya, Suriadi SE, hasil Observasi Fragmen Kapal kayu berpacak logam campuran untuk menyambung antara kayunya. Kondisi lingkungan sedimen rawa komponen kapal kayu. Selain fragmen kapal juga terdapat pipa logam campuran jika ingin tahu pasti kandungan logam tersebut harus di XRF di laboraturium UI, selain itu di lokasi ditemukan fragmen keramik, bentuk wadah keramik tersebut diprediksi piring dan mangkuk asal produksi di Eropa abad 17- 18 M dan Cina abad 17- 18 masa dinasti Sing.

Teknologi kapal pasangan antara papan dan kayu mengunakan pasak logam ulir. Pasak logam kapal bujur sangkar. Pasak logam kepala bulat seperti paku payung teknologi tersebut ciri khas teknologi kapal eropa abad ke 18 M.

Dari penemuan kayu tersebut tim balai laboratorium Sumut mengambil sampel spesies kayu bagian ruas kapal untuk dibawa ke laboraturium UI dan analisis artefak di kantor balai Arkeolagi Sumatera Utara, jelas Suriadi. (wartanusa)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru