Petani Aceh Besar Pertanyakan Janji Bupati Soal Ganti Rugi Petani Gagal Panen

ACEH BESAR- Anggota kelompok petani teumon sejahtra, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar ingin mengetahui, sejauh mana implementasi janji Pemerintah Aceh Besar untuk ganti rugi para petani yang gagal penen dan pernah di muat di salah satu berita media online lokal awal tahun 2020.

Hal itu disampaikan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali kepada wartawan usai melaksanakan shalat Istisqa (shalat minta hujan) bersama pegawai dan masyarakat di lapangan bola kaki Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kamis, 23 Januari 2020, akan mengganti rugi bagi petani-petani yang gagal panen karena kekeringan akibat kemarau.

"Apakah petani masih harus menunggu, janji tersebut," kata M.Nur salah satu petani asal Seulimeun kepada Media ini, Rabu 24 Juni 2020.

Apa ada program lainnya untuk membantu kami petani Seulimeum, sekarang atau kedepannya.

Atau bila janji itu, dikaitkan dengan program pemerintah tanam gadu yang sekarang lagi dilaksanakan, di mana pemerintah menggritiskan ongkos bajak dan benih, itupun tidak dilaksanakan ditempat kami, karena syaratnya harus sawah beririgasi bukan sawah tadah hujan.

Sambung M.Nur sudah kami mencoba mempertanyakan ke pejabat terkait Dinas Pertanian Aceh Besar soal bajak sawah dan bibit gratis di daerah kami. Tapi katanya tidak bisa karena Pak Bupati tidak mengeluarkan rekomendasi sawah tadah hujan, padahal semua tau, yang dampak gagal penen sangat parah awal tahun, ya di daerah kami Seulimeum dan sekitarnya."Ini, kami rasa aneh sekali yang dibantu daerah lain yang tidak gagal panen,"ucap M.Nur.

Menurut M.Nur, apabila tanam gadu tahun ini pemerintah bisa membntu mengratiskan bajak saja di daerah kami, masalah bibit bisa petani kami bisa ngutang di toko-toko tani dulu, itu sudah sangat membantu petani yang sangat menderita karena gagal panen tahun lalu, di tambah lagi dampak pandemi corona sekarang.

Banyak petani yang sudah tidak bisa lagi menggarap sawah tahun ini, karena ketiadaan modal lagi, padahal air sekarang berlimpah di persawahan karena lagi musim hujan."Kedepan kami sangat berharap Pemerintah Aceh Besar lebih memperhatikan nasib petani di Seulimeum, dan sekitarnya,"kata M.Nur.

"Kami hanya bisa pasrah bila musim kemarau tiba, padahal bila Pemerintah membangun waduk di kaki gunung seulawah, insya Allah airnya cukup untuk sawah-sawah tersebut. Pemrintah tidak perlu menjanjikan yang aneh-aneh lagi untuk kami, cukup perhatikan ketersediaan air di sawah itu sudah lebih dari cukup," pungkas M.Nur.(Rilis)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru