Wabup Sayangkan Motif Kerawang Gayo Lues Diciplak

Blangkejeren - Motif kerawang Gayo Lues sudah mulai diciplak oleh berbagai belahan Asia, misalnya di Thailand. Ini menunjukkan motif kerawang sudah digemari, namun sangat disayangkan bila hal ini dibiarkan berlarut akan menjadi dilema tersendiri.

"Motif kerawang kita udah ada yang disablon oleh orang asing, dengan menggunakan plastik. Contoh tikar yang selama ini kita gunakan warnanya hampir menyerupai bentuk kerawang gayo," jelas Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Sani, Selasa (10/12/2019) ketika membuka seminar Finalisasi Hak Paten Motif Kerawang Gayo, di Aula Nusa Indah.

Dalam hal ini jelas Wabup, perlu adanya ketegasan dari Pemerintah Daerah terkait motif dan makna kerawang Gayo adalah murni milik masyarakat  Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.

"Kami sebagai pemerintah tidak menginginkan ada kebudayaan kita yang diambil orang luar, oleh karena itu  kami sangat mendukung dan berharap agar hak paten motif kerawang ini segera terwujud," tegas Wakil.

Ia berharap, kepada seluruh pengrajin kerawang gayo agar dapat melestarikan dan menjaga kerawang gayo sebagai kebudayaan masyarakat milik Gayo Lues, kedepannya motif kerawang gayo bisa diletakkan pada tempatnya seperti  zaman dulu banyak kalangan yang memakainya baju kerawang seperti Pemimpin atau Reje, Pengangkatan, Anak Gadis atau Seberu.

Selanjutnya, Kepala Dinas Perindustrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Gayo Lues Ridwansyah, melaporkan kegiatan tersebut diikuti sebanyak 100 peserta dari 11 Kecamatan yang terdiri dari tokoh masyarakat Komunitas Pecinta Kerawang (KPK) dan anggota dari MAA.  

Ia mengaku, dalam waktu dekat akan mendaftarkan hak paten kerawang gayo ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), setelah itu langsung diumumkan. "Syarat untuk mengajukan hak paten, kita harus membuat kegiatan seminar, sebelumnya kita juga sudah menggelar kegiatan yang sama dengan hari ini, berarti kita sudah tiga kali melakukan seminar," jelasnya.(kamsah Galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru