Sekum Formab: Kasus Pembegalan Bea Siswa Menyakitkan Hati Mahasiswa

BIREUEN --- Terkait kasus pembegalan bea siswa aspirasi oleh beberapa anggota DPRA, Hilangnya Kepercayaan Rakyat untuk Wakil Rakyat Menjadi Landasan Pergerakan Mahasiswa Untuk Perubahan. 

"Biaya siswa adalah suatu pemberian keuangan yang di berikan pemerintah untuk masyarakat dalam menempuh kehidupan pendidikan yang sangat berguna bagi rakyat yang peduli akan pendidikan sehingga ini menjadi tolak ukur dalam pencapaian kemajuan bagi suatu daerah, dan ini lah yang menjadi landasan yang sangat dibutuhkan rakyat aceh demi perubahan".

Sangat di sayangkan jika ada oknum-oknum tertentu yang membegal biaya siswa untuk rakyat,  beberapa hari yang lalu Aceh di gegerkan dengan penyelewengan biaya aspirasi yang di salurkan melalui BPSDM Aceh tahun 2017 yang di duga dibegal oleh 9 (sembilan) anggota DPRK baik itu dari Partai lokal(parlok)  dan partai nasional (parnas), dan ini bukan cuma sekedar berita hoax akan tetapi kasus ini dalam penyelidikan oleh Polda Aceh hingga saat ini. 

Temuan tersebut terkuak ketika pihak inspektorat aceh melakukan pemeriksaan ke lapangan berdasarkan pengaduan masyarakat yang di sampaikan langsung kepada Gubernur Aceh, bapak Irwandi yusuf. 

 "Kasus ini sangatlah menyakitkan bagi kami terkhusus para mahasiswa yang masih menempuh jenjang pendidikan dan seluruh rakyat Aceh yg turut prihatin atas penyelewengan kasus tersebut yang mana dari mahasiswa ingin suatu perubahan bagi daerah Aceh ini, secara pandangan umum ranking pendidikan di Aceh saat ini sangatlah bertolak belakang dengan kemajuan yang terjadi dengan daerah lainnya yang ada di indonesia, maka dari itu kami sebagai Mahasiswa yang peduli akan pendidikan sangat menyayangkan jika hak kami di tindas dan luput dari perhatian pemerintah, maka dari itu kami akan selalu mengkoordinir kasus ini sampai tuntas dan tidak akan diam saja jika kami ditindas oleh wakil kami sendiri, ujar Akhyar Rizki Mahasiswa asal Kabupaten Bireuen, Jumat 6 Juli 2018.

Akhyar juga menambahkan, jika dari wakil rakyat tidak bekerja untuk rakyat lantas siapa yang akan mensejahterakan rakyat aceh demi kemakmuran bangsa Aceh pada umumnya!  Inilah yang sangat di khawatirkan demi kemajuan dan perubahan pendidikan yang ada di Aceh.

Kami mahasiswa sebagai agent of change dan agent of controling akan selalu mengontrol dan tidak akan diam jika penindasan ini berkelanjutan dan kami menuntut pihak penyelidik terkait dalam kasus agar secepatnya di tuntaskan demi kemakmuran rakyat aceh dan jika tidak kami siap atas segala konsekuensi yang terjadi dan kasus ini akan kami advokasikan dalam pergerakan mahasiswa, ujar ketua DPM FEB Universitas Malikussaleh.

"Besar harapan dari kami mahasiswa yang sangat membutuhkan dana aspirasi tersebut demi kemajuan pendidikan di Aceh,  kasus ini tidak diabaikan dengan sebelah mata oleh pihak yang terkait dan terselesaikan dengan peraturan perundang_undangan yang berlaku dan untuk perubahan bangsa Aceh tidak akan terulang penindasan terhadap rakyat Aceh oleh wakil rakyat Aceh itu sendiri,  ujar Akhyar Rizki Sekretaris Umum Forum Mahasiswa Bireuen (FORMAB). (R)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru