Aktivis Sekolah Pemimpin Muda Aceh Mengecam Keras Kelangkaan Premium

LHOKSEUMAWE --- Aktivis Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) mengecam keras atas kelangkaan bahan bakar minyak jenis premium akhir-akhir ini di seputaran Kota Lhokseumawe. 

"Kelangkaan premium ini bagaikan sebuah drama yang tidak ada ujungnya karna sudah mulai terjadi dari akhir tahun 2017 dan hingga saat ini masih terus berlanjut, padahal kami pada awal bulan Januari 2018 sudah pernah beraudiensi dengan pihak Pertamina Lhokseumawe," ujar Khairul Umam, Senin 23 Juli 2018.

Dalam rapat tersebut yang berlangsung di Kantor Pertamina Lhokseumawe, lanjut Umam, pihak Pertamina Lhokseumawe berjanji untuk menindak tegas SPBU nakal yang masih menjual Premium kepada pedagang eceran dengan memakai wadah jerigen, karena penjualan premium kepada pedagang eceranlah yang menjadikan penyebab utama kelangkaan premium terjadi di beberapa SPBU. 

"Sekarang kelangkaan premium kembali terjadi di SPBU seputaran Kota Lhokseumawe, ini terlihat dengan panjangnya antrian kendaraan roda dua maupun roda empat di SPBU, hal ini sangat meresahkan masyarakat karena ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang terganggu atas kelangkaan premium tersebut," lanjutnya.

Akibat antrian panjang ini, pengguna jalan merasa terganggu karena hampir setengah badan jalan menjadi titik antrian mobil-mobil yang mengantri pengisian premium yang mencapai puluhan meter, tambahnya.

"Contohnya saja hari saat saya turun ke lapangan, terlihat jelas panjangnya antrian kendaraan roda empat dari SPBU hingga memakan badan jalan nasional, jika ini terus terjadi dalam beberapa waktu kedepan dan tidak ada langkah tegas dari pihak Pertamina Lhokseumawe, maka kami dari SPMA akan menyiapkan tim untuk melakukan advokasi yang lebih tajam agar lingkaran setan ini dapat berhenti demi kestabilan perekonomian masyarakat," tegasnya. (r)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru