Warga Lubok Pusaka Mendesak Pemkab Aceh Utara Mengaspal Jalan

ACEH UTARA - Diantara megah dan kebesaran kota Lhoksukon sebagai ibukota kabupaten Aceh Utara, masih banyak daerah perdalaman di Aceh Utara yang tertinggal daripada pembangunan infrastruktur daerah. Salah satunya adalah desa Lubok Pusaka kecamatan Langkahan kabupaten Aceh Utara. 

Dimana, desa tersebut berada terujung daripada wilayah Aceh Utara yang berbatas langsung dengan sungai Jambo Aye dan kabupaten Bener Meriah.

Sedangkan jarak antara kota Lhoksukon dengan desa Lubok Pusaka hanya sejauh 39 Km saja tetapi kehidupan di sana jauh tertinggal daripada daerah kota Lhoksukon.

Ditambah lagi dengan jalan yang masih belum aspal dan berlubang membuat jarak tempuh dari desa ke ibukota memakan waktu tempuh 2 jam bila menggunakan sepeda motor. Dan 4 jam bila menggunakan mobil.

Alhasil, dampak yang terasa dari jalannya yang tidak bagus sangat terasa bagi para petani dan pedagang. Karena mahalnya biaya transportasi, tingginya harga barang dan mahalnya biaya muat barang. Seperti yang disampaikan Anshori, salah satu warga di desa tersebut kepada awak media. Minggu (01/04/2018).

"Beginilah kampung kami, kalau hujan kebanjiran. Tapi kalau panas banyak debu di jalan. Semua serba salah. Apalagi kalau musim hujan, jalan menuju kampung tidak bisa dilewati. Karena tanahnya model tanah merah. Sehingga lengket di ban kenderaan," ungkap Anshori.

Selain itu, tambah Anshori, sebenarnya desa Lubok Pusaka adalah aset berharga milik Aceh Utara. Karena di sini adalah sumber sumur gas terbesar milik perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Tetapi tidak ada sama sekali kepedulian pemerintah daerah kabupaten Aceh Utara atau pun pihak perusahaan dalam membagusi atau membenahi jalan umum tersebut. Biar masyarakat bisa memanfaatkannya.

"Bila jalannya bagus, pasti banyak yang diuntungkan masyarakat, khususnya ekonomi masyarakat pasti meningkat," cetus Anshori yang merupakan anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI). [SA]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru