Ketua LSM MeUpat : Ada Udang Dibalik Batu Saat Demo Sertifikasi Guru di DPRK Aceh Timur

Musliadi Ketua LSM MeUpat
NET ATJEH, ACEH TIMUR --- Aksi demo oleh sekelompok guru SMA dan sederajat di Aceh Timur ternyata tidak terlepas diselimuti oleh kepentingan oknum-oknum yang ingin mencalonkan diri sebagai bakal calon Legeslatif dipemilu mendatang.

Menurut Musliadi, Ketua LSM Masyarakat Peduli Aceh Timur (MeUpat) berdasarkan informasi yang berhasil mereka input, aksi demo oleh sekelompok guru SMA dan sederajat terkait dana sertifikasi yang gelar di Gedung DPRK Aceh Timur pada Senin, 16 April 2018 tadi siang tidak terlepas dari kepentingan oknum-oknum Direktur lembaga yang ingin mencari popularitas dan simpati dari rakyat agar mereka dipilih di pemilu mendatang. 

"Awalnya kami kira, aksi demo para guru terkait belum lunas dibayar gaji sertifikasi pada tahun 2016 oleh pemerintah pusat itu murni kepentingan dan tuntutan para guru, karena sangat wajar jika mereka mendemo meminta hak mereka, tapi ternyata setelah kita telusuri, ada udang dibalik batu, bahkan penuh dengan kepentingan segelintir oknum yang mencari nama dan polularitas karena dirinya ingin mencalonkan diri sebagai bakal calon DPRI di pemilu mendatang," ungkap Musliadi, Senin 16 April 2018.

Kata Musliadi, setelah pihaknya menggali informasi secara mendalam, demo tersebut disponsori oleh LSM yang sengaja datang dari luar Aceh Timur untuk memperkeruh kondisi aman dan kondusif di Aceh Timur selama ini.

"Saya rasa jika kepentingannya murni ingin memperjuangkan hak guru, kalau menurut saya itu harus kita apresiasi, tapi sebaliknya jika dibalik semua itu ada kepentingan pribadi apalagi ingin mencalonkan diri sebagai anggota dewan, itu sama dengan meng-kambing hitamkan pihak lain demi hasrat dan nafsu belaka mereka saja" Sambung Musliadi.

Pinta Musliadi, dirinya selaku LSM peduli Aceh Timur sangat mengharapkan kepada masyarakat agar tidak termakan dengan tawaran oknum-oknum LSM yang awalnya ingin sama-sama memperjuangkan aspirasi rakyat, namun  ujung-ujungnya mereka meminta imbalan dan simpati dari rakyat agar dipilih dalam pemilu yang akan datang.

"Rakyat harus cerdas, apalagi ini sudah masuk musim pemilu, semua datang menawarkan diri untuk sama-sama memperjuangkan hak rakyat, tapi akhirnya mereka mengharapkan imbalan dan simpati bahkan pamoritas agar mereka terpilih. Nah, disini rakyat harus jeli melihat suatu masalah dan kepentingannya untuk apa dan siapa, apalagi orang luar, bek sampe lage khien pepatah goep yang coek asoe, tanyoe yang coek geutah, ini bahaya bagi kita sendiri" Sambungnya lagi.

Sekedar informasi, sebelumnya belasan para guru menggelar aksi demo didepan gedung DPRK Aceh Timur, mereka menuntut gaji sertifikasi pada tahun 2016 yang belum lunas dibayar oleh pemerintah pusat. (Basri)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru