Bireuen
Melalui Advokasi RDPG, 9 Disabilitas Dan Lansia Terima Bantuan Alat Bantu
NET ATJEH, BIREUEN --- Relawan Duek Pakat Gampong (RDPG) Simpang Mamplam berhasil mengadvokasi alat bantu untuk sembilan disabilitas dan lansia dari enam gampong dampingan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan, (KOMPAK) di Simpang Mamplam, kabupaten Bireuen, Selasa (16/01/2018).
RDPG merupakan komunitas yang dibentuk oleh mitra KOMPAK yaitu LSM Gerakan Anti Korupsi (GeRAK), dalam program The Asia Foundation- Social Accountability and Public Participation (TAF- SAPP).
Serah terima secara simbolis dilakukan di kantor Kecamatan Simpang Mamplam, yang turut dihadiri Dewi Utari (Dinas Sosial), anggota DPRK Bireuen (Suhaimi dan Syauqi Muttaqi), Israwati M. Kes (Dinkes), kepala Puskesmas, keuchik gampong dampingan dan Camat Simpang Mamplam.
Erri Seprinaldi selaku Camat Simpang Mamplam, mengakui kerja sosial seperti ini patut dicontohkan. Mereka menjadi bagian penting dalam perubahan di gampong. Kita tidak perlu sekedar bicara, namun juga dibarengi dengan tindakan sebagai wujud partisipasi publik dan akuntablitas sosial.
"Camat simpang mamplam, ini sungguh saya merasa sangat bangga, jika ada relawan yang mau bekerja bukan hanya materil di depan. Tapi mengutamakan nilai moral dan sosial," ujarnya dengan suara tegas.
Selanjutnya turut ditambahkan apresiasi kepada KOMPAK dan mitra yang telah meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakatnya, sehingga masyarakat berani mengambil sikap untuk mengadvokasi kebutuhan kelompok rentan.
Selanjutnya turut ditambahkan apresiasi kepada KOMPAK dan mitra yang telah meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakatnya, sehingga masyarakat berani mengambil sikap untuk mengadvokasi kebutuhan kelompok rentan.
Lutthoifah salah satu relawan, menyampaikan apresiasi kepada pihak yang sudah memberikan bantuan tersebut, baik pemerintah maupun donatur lainnya. Sejauh ini RDPG berkolaborasi dengan Perkumpulan ADO, Lembaga Peduli Dhuafa Aceh (LPDA), alumni DTN 439 Polres Bireuen, kontribusi penuh dari Dinas Sosial Bireuen.
"Keberhasilan ini didasari dengan kami membangun jejaring dengan Perkumpulan ADO, kemudian kami sharing informasi sehingga beberapa diantara nya kami memperoleh bantuan dalam bentuk dana, ada juga yang dalam bentuk barang, dan juga jaringan baru," ujar perempuan kelahiran Gampong Meunasah Asan tersebut dengan nada sangat semangat.
Dirinya juga melanjutkan jika bantuan berupa dana maka dibentukkan dalam barang. Bentuk barang yang berhasil diadvokasi berupa tujuh kursi roda dan dua tongkat. Penerima berasal dari enam gampong dampingan, dan untuk tahap ini penerima berdasarkan data yang sudah ada pada RDPG, belum semua diadvokasi, karena masih ada banyak data yang perlu ditindaklanjuti kedepan.
Bagi RDPG ini masih menjadi langkah awal, komitmen penuh untuk terus dilanjutkan sampai semua kebutuhan masyarakat marjinal terpenuhi. Dukungan dari lintas pihak agar gerakan sosial ini diharapkan berkelanjutan, menjadi tombak utama mewujudkan perubahan di kalangan masyarakat maupun dikalangan pemerintah. (MS)
Via
Bireuen