Bireuen
Terkait Pembayaran Rumpon Nelayan Peudada, Ini Janji PT Batel Indonesia dan Repsol
NET ATJEH, BIREUEN --- Para Nelayan Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen kembali mendatangi kantor Perwakilan PT Batel Indonesia dan Perusahaan Repsol Talisman di gampong mesjid Kecamatan Tringgadeng Kabupaten Pidie Jaya, Senin (18 Desember 2017).
Kedatangan belasan nelayan asal Peudada menuntut hak pembayaran kompensasi rumpon laut (Unyam), yang menjadi aliran eksplorasi minyak dan gas oleh perusahaan Repsol di pesisir pantai Bireuen dan Pidie Jaya.
Baca : Nelayan Protes PT Bartel Indonesia dan Perusahaan Repsol Akibat Tak bayar Uang Kompensasi Rumpon
Kedatangan nelayan asal Peudada ini disambut oleh TPT Batel Indonesia, Agus dari Perusahaan Repsol di kantor PT tersebut.
Kedatangan nelayan asal Peudada ini disambut oleh TPT Batel Indonesia, Agus dari Perusahaan Repsol di kantor PT tersebut.
Tajuddin dalam pertemuan tersebut mengatakan pihaknya sudah melakukan transfer pembayaran sebagian dari total yang terkendala saat pembayaran. Ini disebabkan lambat pada saat proses tranfer di Bank.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut para nelayan tetap mempertanyakan keterlambatan pembayaran kompensasi unyam dan mempertanyakan beberapa unyam pelampung,
Saifuddin mempertanyakan unyam yang belum dibayar kompensasi 2 unyam tak dimasukan dalam list pembayaran sedangkan pelampung ada, dirinya menuntut agar persoalan seperti itu agar segera diselesaikan.
Hal senada juga disampaikan beberapa nelayan lainnya disampaikan oleh Marzukie, dirinya mempertanyakan beberapa unyam yang tidak dibayar kompensasi sementara pelampung di laot dipangkas.
"Pelampung kami ada, seharusnya kalau sudah dipotong pelampung, Unyam harus dibayar kompensasi," mempertanyakan Marzukie kepada pihak PT tersebut. (MS)
Via
Bireuen