News
Bubuk Kopi cap Mutiara Pertahankan Mutu dan Kualitas Sejak 1981
PIDIE --- Bubuk kopi pruduksi Samalanga (Koprosa) Cap mutiara Aceh sampai saat ini masih mempertahankan mutu dan kualitas kopi racikannya sejak 1981 yang silam. Demikian dikatakan Muhammad Husen, asal Gampong Yaman Barat, Kecamatan Mutiara Barat, Bereunuen.
''Saya mengakui, mungkin dengan produksi bubuk kopi yang masyarakat peroleh sehingga konsumen masih banyak bertahan sehingga usaha saya sukses sampai saat ini,'' ujarnya, Selasa 13 Juni 2017.
"Saya menggerakkan usaha ini sejak 1981, setelah sebelumnya sekitar 1975 buka usaha sendiri bermodal Rp18 ribu dengan mesin manual. Saat itu saya masih kelas 1 SMP," lanjutnya.
Sambungnya, usai SMA tahun 1987 usaha kopi Mutiara Aceh ini mulai meningkat dengan menggunakan mesin bantuan karena permintaan meningkat.
Sejak tahun 1996 sampai 2001 , usaha kopi ini sudah dijalankan dengan mesin sehingga dapat memproduksi ratusan kilogram setiap hari. "Kita olah 200 kg bubuk siap kemas," ungkapnya.
Saat ini ada 15 karyawan yang dipekerjakan untuk mengolah semua bahan baku dan bahan lainnya untuk menjadi kemasan siap konsumsi.
Bubuk kopi ini dapat dibeli di pasar Beureuneun yang dijual dengan harga Rp. 3.200 untuk 100gr, dan Rp. 32.000 sampai dengan Rp. 56.000 untuk ukuran 1Kg. Harga tersebut akan berubah tergantung pasar. [Naz]
Via
News