News
Buruh Tani Abdul Latif : Pemerintah Tutup Mata Terhadap Masyarakat Miskin
PIDIE --- Seiring waktu silih berganti, tahun berjalan, masa jabatan pemerintahan akan berakhir begitu saja, begitu pula nasib kehidupan masyarakat miskin yang masih tenggelam dalam kisah pilu penderitaan.
Derita rakyat belum tercover sepenuhnya oleh pemerintah, begitu banyak masyarakat masih berteduh digubuk berlantai tanah, beratap rubia dan dan berdinding anyaman bambu seadanya.
Hasil amatan Atjeh NET liputan Pidie, dari ratusan gampong ,terlihat masyarakat miskin bukan berkurang malah meningkat setiap tahunnya.
Pantauan Rabu (17/5) tertuju pada salah satu gampong di kecamatan Glumpang Baro tepatnya Gampong Daboih yang merupakan gampong dengan jumlah penduduk nomor dua paling sedikit setelah Bale Gantung,
Keseluruhan masyarakat Gampong tersebut bermata pencaharian Petani hanya 20% bermata pencaharian lainnya.
Dengan mata pencaharian warisan pendahulu, Abdul Latif (55 Tahun) warga Gampong Daboih menghidupi dan menafkahi keluarga besarnya sebagai buruh tani.
Sosok Abdul Latif yang akrab dengan sapaan Bang Teh mempunyai 7 orang anggota keluarga, ia setiap hari bekerja sebagai seorang buruh tani didaerah Glumpang Baro.
Pergi pagi pulang petang dengan tidak pernah mengenal kata lelah, baginya asalkan kebutuhan keluarga terpenuhi segala pekerjaan dilakukan asalkan halal, akunya
Dari beberapa warga miskin lain di Gampong Daboih itu ia patut disayangkan karena mengingat masih ada generasi penerusnya yang akan membuat perubahan untuk masa depan keluarganya.
Pria paruh baya itu, miliki 5 orang anak putri, putri pertamanya sudah tamatan SMA ,dua berstatus siswa dan 2 balita.
Keterbatasan pendidikan sudah taqdir baginya, mengingat biaya tidak mendukung ini faktor utama.
Abdul latif berharap pemerintah mempedulikan nasib masyarakat miskin yang sangat kurang kepedulian pemerintah terutama dirinya.
"Jangankan bantuan lain, rumah layak huni pernah saya usulkan tahun lalu tapi tak direspon juga dari pemerintah, tahun lalu bermacam instansi meninjau gubuk kami ujung-ujung tak membawa hasil, entah kemana tim survey tersebut Wallahu alam," lanjutnya.
Sementara itu , ia berharap kepada pemerintah kedepan baik Pemda maupun Provinsi terus memperhatikan nasib masyarakat miskin.
Secara terpisah, Keuchik Gampong Ridwan membenarkan ungkapan Abdul Latif. "Tahun lalu telah banyak tim survey dari Pemda mendata seluruh warga miskin yang ada di kecamatan Glumpang Baro termasuk Abdul Latif meskipun demikian, hingga saat ini tidak ada informasi lagi dari tim tersebut, jangankan gampong Daboih, gampong lain juga mengalami nasib yang sama," ujarnya. [Naz]
Via
News