BKkbN Aceh Dan UIN Ar-Raniry Jalin Kerjasama Program Kependudukan

BANDA ACEH --- Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional (BKKBN)Aceh jalin perjanjian kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry  terkait pengelolaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. 

Berlangsungnya, penandatanganan naskah kerjasama yang dilakukan langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA bersama Kepala BKKBN Aceh, Dr. dr Ahmad Yani, M.Kes yang berlangsung di Gedung Mesium UIN, Selasa (7/3/2017).

Penandatangan nota kesepahaman kerjasama ini juga dirangkai adanya kuliah umum sehingga mengambil tema, ''Peran Psikologi dalam Ketahanan Keluarga''

Kegiatan ini juga dihadiri, Wakil Rektor III UIN Prof. Dr Syamsul Rijal, M.Ag, jajaran BKKBN Aceh, Dekan Fakultas Psikologi Prof Eka Srimulyani, Ph.D, para dosen dan ratusan mahasiswa.

Ruang lingkup dimana kesepahaman yang ditandatangani antaranya yaitu, penelitian, komunikasi, informasi, dan edukasi dalam mendukung program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) kepada masyarakat sehingga  pengembangan dan pemanfaatan konseling.

Kepala BKKBN Aceh, Dr dr Ahmad Yani, M.Kes dalam kuliah umumnya juga menyatakan, seputar keterkaitan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga dengan agenda prioritas pembangunan yang telah dijalankan pemerintah.

Prof. Eka Srimulyadi dalam sambutannya juga mengatakan, pihaknya di Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry melihat pentingnya institusi keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang berperadaban, baik dari kajian keilmuan maupun dalam konteks kebijakan.

Adapun, misi Fakultas Psikologi juga saat ini mengembangkan pusat kajian dan pelayanan psikologi dalam bidang pendidikan, ketahanan keluarga dan penanganan konflik yang sangat relevan dalam program ketahanan keluarga yang dilakukan BKKBN," ujarnya.

Sementara itu, Rektor UIN Ar Raniry, Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim mengatakan,  menekankan pentingnya membangun keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Menurut beliau, tidak ada artinya rumah megah jika tidak ada kedamaian di dalamnya.

"Jangan sampai rumah menjadi 'neraka' karena tidak adanya kedamaian didalamnnya. Seorang suami harus menjadi pelindung bagi istri dan keluarganya. Seorang istri harus sering diberikan pujian dan dihargai. Biasakan mengucapkan kata maaf, dan ucapan terimakasih sebagai pewujudan upaya membangun komunikasi yang baik dalam menciptakan keharmonisan keluarga.(Wln)

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru