News
Laskar Merah Putih Akan Bangun Monumen Kebangsaan
BANDA ACEH -- Laskar Merah Putih menggelar Rakerda pertama yang dihadiri Ratusan anggota dari perwakilan seluruh kabupaten Kota se-Aceh yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 16 - 18 Desember 2016, di Aula Anjong Monmata Kp. Baru, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Plt Gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh Saidan Nafi mengucapkan Selamat atas terselenggaranya Rapat kerja Daerah Organisasi Masyarakat Laskar Merah Putih Aceh serta dialog membahas peran ormas dalam Pembangunan.
"Mudah-mudahan melalui dua rangkaian kegiatan ini, kita dapat menyegarkan wawasan dan semangat kita dalam memahami peran ormas sebagai mitra pemerintah untuk mensukseskan program pembangunan di daerah ini," ujarnya, Jumat 16 Desember 2016.
Organisasi masyarakat, lanjutnya, merupakan lembaga yang bersentuhan langsung dengan realita masyarakat, karena itu sudah selayaknya lembaga ini mampu berperan sebagai pengayom, pelindung dan penyambung lidah rakyat.
"Pengurus Ormas dituntut untuk selanjutnya dapat memberikan pemahaman serta pendampingan agar masyarakat termotivasi untuk berbuat yang terbaik, maka Ormas diharapkan mampu menjadi penyampai aspirasi rakyat Dengan membangun basis bersama rakyat," lanjutnya.
Dikatakan, Laskar Merah Putih sebagai ormas yang didirikan pada Desember 2000, harus mampu meminimalisir potensi perpecahan di tengah-tengah masyarakat sehingga daya rekatnya untuk memperkuat persatuan bangsa dapat berjalan dengan baik.
"Hal ini perlu saya ingatkan, karena belakangan ini kerap muncul isu krusial yang perlu diperhatikan seluruh elemen bangsa, seperti isu radikalisme, penyalahgunaan narkoba, berbagai konflik horizontal karena keberagaman dan sebagainya. Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, sudah pasti akan berpotensi mengganggu pembangunan yang sedang berjalan. Tantangan ini tidak mungkin dapat diatasi pemerintah semata. Ormas seharusnya dapat tampil di tengah sebagai pengayom rakyat dan mitra pemerintah agar potensi gangguan ini dapat kita cegah. Untuk itu, saya berharap kiranya langkah-langkah ini dapat menjadi pedoman bagi Laskar Merah Putih Aceh dalam membahas program kerja pada Rakerda yang dimulai sesaat nanti," imbuhnya.
Sementara itu, Sutris Hamdani (Ketua DPD Laskar Merah Putih Aceh) mengatakan, tujuan dari organisasi ini, untuk menyejukkan dan masyarakat merasa aman.
"Masyarakat merasakan kedamaian dan tidak boleh ada masyarakat yang tertindas, jika ada yang melakukan itu maka siapapun dia kita akan lawan," tegas Sutris Hamdani.
Laskar Merah Putih, tambahnya, ada wacana membangun monumen kebangsaan, seperti tugu garuda dan tugu pancasila karena di-Acehkan tidak ada.
"Kalau dulu ada pelajaran P4 dan sebagainya, kasihan anak-anak yang tumbuh dewasa apa itu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), apa itu Bhineka Tunggal Ika, dan apa itu Undang-Undang Dasar (UUD 1945) jangan sampai mereka tidak paham dengan itu karena sudah hilang semua, oleh sebab itu, dengan adanya Laskar Merah Putih (LMP) akan membangun monumen -monumen Nasional bersama pemerintah, mulai dari provinsi sampai ke kabupaten / kota dan itu wacana untuk program kerja tahun 2017," lanjutnya.
Selain program di atas, Sutris juga mengatakan, ia adalah putra Aceh yang lama bertugas di Kepolisian Daerah Aceh, melihat banyak lahan-lahan di Aceh yang cukup luas dan selama ini belum tergarap, ingin bersama pemerintah untuk memanfaatkan lahan tersebut garap oleh masyarakat, kalau tadinya masyarakat bekerja dengan orang sebagai buruh, dengan memanfaatkan lahan tersebut maka rakyat sebagai pemilik usaha, jadi bukan lagi sebagai buruh, dan proses ini diharapkan pemerintah memberikan bantuan modal dan melakukan pengawasan, setelah berhasil baru di lepaskan untuk bekerja sendiri. (P-Ar)
Via
News