Gagasan Serta Konsep Pembangunan Ala Rachmatsyah


ATJEH NET -- Siapa yang tidak kenal dengan sosok seorang Rachmatsyah. Prestasi yang pernah ditoreh sewaktu beliau menjabat Walikota masa lalu mampu membawa Kota Lhokseumawe menjadi salah satu barometer percontohan bagi pembangunan di Daerah Aceh. 

Sosok beliau yang bersahaja dan sederhana selalu akrab dengan Masyarakat sehingga siapapun dan kapanpun orang bisa bertatap muka dan saling bertegur sapa dengan nya. Beliau tak pernah membatasi atau membuat jarak dengan Rakyat. Sehingga apa yang menjadi keluhan Rakyat dengan cepat dan tanggap bisa terselesaikan secara tuntas.

Pembangunan sumber daya manusia menjadi tujuan utama oleh seorang Rachmatsyah . Melihat dalam konteks saat ini dari segi ekonomi khususnya Masyarakat masih terbilang lemah dan belum memiliki penopang yang kuat dalam memandirikan dan mensejahterakan dirinya ataupun lingkungannya. Sehingga yang akan dilakukan adalah, memandirikan ekonomi masyarakat secara merdeka dan terbuka. Tidak lagi dimanjakan dengan proposal-proposal yang sifatnya temporal dan akan membuat generasi hari ini malas dan tidak mau berkreasi dan berkarya untuk menghasilkan pendapatan yang tetap.

Gebrakan yang akan dilakukan oleh seorang Rachmatsyah adalah memperkuat fondasi Agama, sebab tanpa keyakinan dan keimanan terhadap agama yang kuat maka tidak akan pernah lahir generasi yang islami dan madani. Berapa banyak hari ini generasi kita yang hancur dikarenakan pengaruh narkoba. Itu semua bersumber dari lemahnya orang tersebut terhadap pengetahuan Agama. Juga akibat dari salah satu virus yang mematikan adalah korupsi. Ketimpangan social dan tindak criminal di akibatkan tidak stabilnya perekonomian Masyarakat.

Rachmatsyah hadir dan berjanji akan menuntaskan permasalahan ekonomi social. Sehingga diharapkan tidak akan adalagi hari ini generasi yang menjadi peminta-minta. Semua akan di programkan secara riil dan tepat sasaran di tiap Kecamatan bahkan sampai ke tingkat Gampong. Di sisi lain Revolusi Birokrasi  yang menjadi salah satu komimen beliau, berkaitan dengan Instansi Pemerintah yang dinaungi dibawah Pemerintahan Kota Lhokseumawe harus mampu sebaik mungkin melayani kebutuhan Masyarakat. Pelayanan publik harus di no satukan tidak boleh ada pungutan liar yang  diambil satu sen pun dari masyarakat, apalagi sampai  melakukan  transaksi-transaksi gelap yang mengakibatkan runtuhnya nilai-nilai kewibawaan Pemerintahan Kota Lhokseumawe.

Di era beliau menjabat semasa konflik, dari segi sarana dan prasarana yang serba terbatas, anggaran Daerah yang minim tidak menjadi satu hambatan bagi beliau dalam melakukan tugas  untuk mensukseskan program pemberdayaan ekonomi Rakyat. Menjadi Tanya besar hari ini kenapa kita, kenapa Aceh yang telah berada dalam kondisi aman dan nyaman,serta memiliki anggaran yang berlimpah luah masih mendapatkan predikat dan label Daerah termiskin kedua di Sumatera dan ketujuh se Indonesia.

Dari anggaran Otsus, dan dana bagi hasil migas dan minyak bumi dan lain-lain tetap saja tidak menghantarkan kita kepada masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Tak bisa kita pungkiri juga Kota Lhokseumawe sedang mengalami Devisit anggaran dalam beberapa kurun waktu. Hanya masyarakat yang bisa menilai ini semua. Dengan tidak menyalahi pihak manapun. Sehingga menjadi bahan koreksi kita semua untuk memperbaikinya, bukan hanya selalu sibuk dalam halpembeneran diri. Hadirnya Bapak Rachmatsyah hari ini adalah ingin menuntaskan akar permasalahan yang terjadi di Kota ini. Karena beliaulah salah satu orang  yang mengerti ruh pembangunan Kota yang kita cintai ini. Karena beliau ikut andil besar dalam sejarah terbentuknya Kota Lhokseumawe ini pada Tahun 2000 silam.

Salam sejahtera bagi seluruh Rakyat Kota Lhokseumawe tercinta.

T.Achyarsyah, S2 Teologi & Filsafat, Internatonal Imam Khomeini University  Qom-Iran
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru