Oknum Guru SMK Negeri 1 Lhokseumawe Ucapkan Kalimat Tidak Senonoh pada Siswi
![]() |
Armiya, S.Pd |
Menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Lhokseumawe, Armiya, S.Pd, Handpone tidak boleh dibawa ke sekolah. “Menurut tata tertib, Hp tidak boleh dibawa ke sekolah tapi ada kebijakan seperti kebutuhan untuk menghubungi orang tua. Jadi tidak mengapa Hp dibawa ke sekolah,” ujar Armiya kepada Harian Rencong com, Sabtu, 06 September 2014.
“Kita ada merazia para siswa untuk melihat apakah ada isi dari Hp yang aneh-aneh dan bila kedapatan maka hp tersebut kita sita dan tahan tapi itu tidak lama, paling lama satu hari langsung dikembalikan kepada yang bersangkutan,” lanjutnya.
Bila terlalu sering siswa kedapatan membawa hp yang berisi gambar dan film yang aneh-aneh, sambung Armiya, maka telepon genggam itu akan diberikan langsung ke wali murid. “Tapi Hp yang disita oleh Guru Bahasa Jepang tidak berisi dengan hal yang aneh-aneh.”
Mulyadi, Oknum guru yang mengucapkan kalimat yang tidak senonoh kepada siswi saat mengambil hp, menurut Kepsek sudah diberi teguran. “Kita sudah berikan teguran kepada oknum guru tersebut, tapi masih sebatas lisan,” ujar Armiya.
“Saya akui memang kalimat yang oknum itu ucapkan tidak pantas diucapkan oleh seorang guru. Saat hp diambil tidak ada guru BP yang mendampingi. Padahal disini ada kegiatan siraman rohani, tapi entah kenapa bisa muncul kejadian seperti ini,” imbuhnya.
Mulyadi, menurut Armiya merupakan guru pindahan dari SMP Negeri 1 Lhokseumawe. “Dia sudah satu tahun pindah kemari dan kepindahan ia merupakan permintaan dia sendiri.”
LSM Ancam Wartawan
Dua anggota suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) "C" coba mengintervensi awak media untuk tidak mengekpos tulisan tentang kelakuan oknum guru yang telah mengeluarkan kata-kata tidak senonoh yang seharusnya tidak keluar dari seorang tenaga pendidik.
"Ada masalah yang harus diekpose dan tidak diekpose. saya sudah ketemu dengan guru tersebut," ujar anggota LSM tersebut, seraya hendak mengambil foto awak media.
Awak media Harian Rencong sendiri sempat berpapasan dengan anggota LSM tersebut -saat keluar- ketika hendak mengkonfirmasi kejadian memalukan yang terjadi di SMK Negeri 1 Lhokseumawe, seperti pemberitaan diatas. Mereka telah lebih dahulu tiba dari awak media ini. [BA|HR]